Bitung, Sulawesi Utara (ANTARA) - Plh. Kepala Terminal Petikemas (TPK) Bitung Muhammad Habibi menyatakan optimistis dengan tren ekspor pada tahun 2025.
Hal ini menyusul adanya peningkatan drastis terkait ekspor dari TPK Bitung dari tahun 2023 ke 2024. Pada tahun lalu, nilai ekspor adalah sebanyak 5.026 twenty foot equivalent units (TEUs) atau meningkat 85,19 persen dari tahun 2023 (yoy).
“Ada pertumbuhan ekspor-impor dari tahun sebelumnya. Selama periode triwulan I/2025, realisasi ekspor adalah 1.435 TEUs, sementara impor 588 TEUs,” kata Habibi saat ditemui di TPK Bitung, Sulawesi Utara, Rabu.
Berdasarkan data yang dibagikan, Habibi mengatakan China, Brasil, dan Amerika Serikat merupakan tiga negara tujuan ekspor dari Sulawesi Utara dengan nilai paling besar per Maret 2025.
Baca juga: Optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dongkrak ekspor
Nilai yang masuk dari kegiatan ekspor ke China adalah sebesar 30,93 juta dolar AS (Rp510,48 miliar), Brasil dengan nilai 11,88 juta dolar AS (Rp 196 miliar), dan Amerika Serikat sebesar 9,26 juta dolar AS (Rp152,8 miliar).
Selain itu, Habibi mengatakan, ada juga pabrik olahan kertas yang telah beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sejak tahun 2023 yang telah berkontribusi cukup besar untuk kegiatan ekspor dari Bitung ke beberapa negara seperti China, Vietnam, dan Malaysia.
Di sisi lain, pada bulan April 2025, TPK Bitung bersama Wakil Gubernur Sulawesi Utara Victor Mailangkay melepas 213,75 ton komoditas senilai Rp13,36 miliar yang diekspor ke AS, Swiss, Arab Saudi, Rusia, Italia, China, dan India.
Terdapat beberapa komoditas favorit untuk diekspor dari Bitung yaitu ikan tuna kaleng, konsentrat air kelapa, kelapa kering, choco chip, hingga bunga pala.
Baca juga: Kemenhub maksimalkan Pelabuhan Bitung tingkatkan ekspor perikanan
Sedangkan untuk komoditas impor yang masuk melalui TPK Bitung antara lain kertas bekas, suku cadang mesin, hingga bahan baku tambahan tapioka.
Sementara itu, Pj. Satuan Pelayanan Pelabuhan Karantina Tumbuhan Bitung, Zusane mengatakan, berbagai pihak terkait seperti Badan Karantina dan Bea Cukai setempat siap untuk ikut mendorong kegiatan ekspor dan impor dari dan ke Bitung serta Sulawesi Utara.
“Fasilitas untuk karantina sudah baik, layanan kami sudah digitalisasi sehingga pengguna jasa mudah untuk melakukan permohonan,” kata Zusane.
“Kami berperan untuk menghubungkan, menjadi katalistator, dan menjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan,” imbuh Plh. Kepala Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Bitung Feri Hadi.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025