Surabaya (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia (LH RI) Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi sistem pengelolaan sampah yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya, salah satunya dengan menargetkan 500 RW memiliki pengolahan sampah mandiri.
Menteri LH RI Hanif Faisol Nurofiq di Kota Surabaya, Rabu, mengatakan melalui kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) diharapkan bisa mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan serta bisa menjadi wadah untuk memecahkan masalah di sebuah kota.
"Salah satunya adalah soal penanganan dan pengelolaan sampah di perkotaan," katanya dalam Forum Lingkungan Hidup Seluruh Indonesia bertajuk "Indonesia Darurat Sampah. Bagaimana Strategi Penanganannya?" di Surabaya yang menjadi bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (MUNAS) VII Apeksi 2025.
Menurutnya, hal ini patut dicontoh oleh kota-kota lain di Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah nasional. Bahkan dirinya berharap, program yang dijalankan oleh Pemkot Surabaya itu bisa memenuhi target nasional dalam waktu dua tahun ke depan.
Baca juga: Menko AHY apresiasi teknologi ubah sampah jadi listrik di Surabaya
Baca juga: Wakil MPR cari solusi penanganan sampah di PLTSa Benowo
"Jadi ini langkah-langkah serius yang kita lakukan, tergantung pendekatan kita, bagaimana masyarakatnya seperti apa dan pemilik kawasannya seperti apa. Tentunya, komunikasi, informasi, edukasi harus kita bangun dengan fondasi yang betul," katanya.
Hanif menyebutkan, data dari sistem informasi pengolahan sampah nasional, pengelolaan sampah di Indonesia baru mencapai 39,1 persen atau sekitar 22,9 juta ton dari total 56,6 juta ton pada tahun 2023 yang mampu dikelola oleh pemerintah pusat.
Selain itu, kata dia, berdasarkan peraturan presiden (Perpres) Nomor 12 tahun 2025 tentang RPJMN menargetkan pengelolaan sampah wajib tuntas di tahun 2029 dengan target di tahun 2025 mencapai 51 persen.
"Ada gap 11 persen lebih yang harus akan kita capai dalam waktu beberapa bulan ini. Kalau kita bisa mengatasi pengolahan sampah di kota, artinya pengelolaan sampah di Indonesia akan relatif bisa kita selesaikan," katanya.
Ketua Dewan Pengurus Apeksi Eri Cahyadi menyadari salah satu faktor yang menjadi permasalahan di sebuah kota adalah sampah. Oleh sebab itu, agar permasalahan sampah di sebuah kota bisa teratasi, dibutuhkan inovasi dan keberanian.
"Karena sebenarnya (Munas Apeksi) ini adalah penyelesaian, ini adalah tugas kita sebagai penanggung jawab di kota kita masing-masing. Karena Apeksi ini menjadi jembatan bapak-ibu semuanya agar kita bisa (berinovasi mengatasi sampah)," kata Eri.*
Baca juga: Menko Pangan dorong semua daerah adopsi kelola sampah jadi listrik
Baca juga: Menteri LH bakal replikasi pengelolaan sampah Surabaya untuk kota lain
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025