Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh bertekad memperkaya literasi bahasa asing di kalangan sivitas akademika dan masyarakat luas salah satunya lewat program Aceh Mandarin Camping (AMC) 2025.
"Kegiatan ini adalah wujud nyata peran USK sebagai kampus berdampak yang lebih luas," kata Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Agussabti di Darussalam, Senin.
Ia menjelaskan visi USK untuk membuka kelas bahasa lainnya tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga untuk kemaslahatan masyarakat umum.
"Belajar bahasa tidak terbatas pada ruang kelas semata dan lewat metode ini peserta juga dapat belajar secara mandiri sembari menikmati kekayaan wisata kuliner dan budaya yang ada di Aceh," katanya.
Ia mengatakan hampir semua penerimaan kerja bukan hanya mensyaratkan Bahasa Inggris, tetapi juga Bahasa Mandarin.
Baca juga: USK fasilitasi alumni berbagai kompetensi hadapi dunia kerja
Kepala UPT Bahasa USK Dr Kismullah mengatakan kegiatan tersebut terlaksana lewat kolaborasi dengan National Taitung University Chinese Language Teaching and Study Center, Taiwan.
Kegiatan tersebut berlangsung selama satu bulan penuh, mulai 21 Juli hingga 21 Agustus 2025.
Pihaknya membuka kesempatan kepada mahasiswa dan masyarakat umum untuk ikut serta dalam program tersebut.
Perwakilan dari National Taitung University Prof Yu Shih Te menyampaikan kegembiraannya bisa berkolaborasi dengan USK.
"Kami sangat senang bisa bersama di sini, untuk belajar bahasa dan kebudayaan," katanya.
Baca juga: Sebanyak 50 dosen USK dilatih penguatan kompetensi pedagogik
Prof Yu berharap peserta tidak sungkan bertanya kepada para pengajar sehingga kegiatan tersebut bisa hidup dan berjalan dengan lancar.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.