Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa Balai Kota DKI Jakarta terbuka bagi seluruh masyarakat dan merupakan rumah bersama bagi seluruh warga dari berbagai latar belakang suku, ras serta agama.
“Kami berharap Balai Kota dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik yang mendorong tumbuhnya persaudaraan, persatuan, toleransi serta kecintaan terhadap Kota Jakarta,” kata dia di Jakarta, Ahad.
Pramono menyatakan hal itu saat melepas kegiatan Jalan Sehat Hari Pahlawan 2025 peserta dari Paguyuban Warga Jakarta asal Jawa Timur (Pewarta Jatim).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang mengedepankan nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap perjuangan bangsa.
Baca juga: Pramono bantah isu warga baduy ditolak RS karena tak punya KTP
Ia mengatakan, ruang publik seperti Balai Kota dan kawasan Monumen Nasional (Monas) diharapkan menjadi wadah ekspresi dan kolaborasi warga.
Hal ini sejalan dengan semangat Jakarta sebagai Kota Kolaborasi, yaitu kota yang terbuka, inklusif dan penuh semangat kebersamaan.
Ia menambahkan, Balai Kota adalah rumah bagi siapa saja. Beberapa bulan lalu, Paguyuban Jawa Tengah juga diizinkan menggunakan Balai Kota.
Bahkan, beberapa pekan lalu di Monas, Paguyuban Madura juga diizinkan menggelar kegiatan di sana. Hari ini kegiatan Jalan Sehat memperingati Hari Pahlawan yang diadakan oleh Paguyuban Warga Jakarta asal Jawa Timur untuk pertama kalinya juga diselenggarakan di sini.
Baca juga: Polisi cari saksi dan CCTV kasus warga Baduy korban begal di Jakpus
Kegiatan jalan sehat diikuti 2.000 peserta dari Pewarta Jatim yang dimulai dari Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, menuju Jalan H Agus Salim, Jalan Kebon Sirih Raya, Jalan MI Ridwan Rais dan kembali lagi ke Balai Kota.
Jalan Sehat Pewarta Jatim ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2025 sekaligus memperkenalkan kebudayaan Jawa Timur, antara lain melalui penampilan Reog Ponorogo.
Ini merupakan agenda tahunan Pewarta Jatim yang turut dimeriahkan dengan pentas budaya dan penampilan Campursari untuk mengenang kembali semangat heroik Arek-arek Suroboyo yang dikobarkan oleh Bung Tomo sebagai simbol keberanian rakyat Indonesia dalam melawan penjajah.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































