Menbud tekankan pentingnya budaya sensor mandiri bagi penonton film

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menekankan pentingnya budaya sensor mandiri baik untuk penonton maupun pembuat film.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan indeks kualitas literasi penonton, sekaligus menjaga nilai-nilai luhur di era media saat ini.

“Sensor diperlukan terhadap hal-hal yang melawan hukum dan sejenisnya. Kita ingin film dan produk budaya kita tetap berada di jalur nilai-nilai kita. Silakan berkarya, dengan mengacu pada koridor hukum dan nilai-nilai Indonesia,” tutur Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Saat menghadiri Anugerah Lembaga Sensor Film (LSF) tahun 2025 menjelaskan bahwa kebudayaan merupakan unsur yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan. Untuk itu, lanjut dia, jiwa bangga pada budaya Indonesia harus ditanamkan sebagai kekayaan dari keragaman Nusantara.

Lebih jauh, Fadli juga memberikan apresiasi terhadap seluruh insan perfilman Indonesia yang telah berpartisipasi aktif dalam pemajuan ekosistem kebudayaan nasional.

Baca juga: Menbud tegaskan pemajuan kebudayaan investasi masa depan dalam G20

Ia berharap ekosistem sineas Indonesia dapat menjadi etalase budaya yang dapat mengenalkan budaya Indonesia pada kancah global.

“Ekosistem film kita relatif sangat baik. Produksi film lancar, penonton luar biasa, bioskop dipenuhi, dan banyak film berprestasi di festival internasional. Kami ingin film Indonesia semakin berkualitas, membawa cerita yang mencerminkan peradaban dan nilai-nilai kita, serta semakin dikenal dan diapresiasi,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Sensor Film Naswardi menyampaikan bahwa Anugerah LSF merupakan ajang penghargaan yang menyatukan apresiasi terhadap tiga ajang sekaligus, insan pertelevisian, perfilman, dan kepatuhan terhadap budaya sensor mandiri.

Anugerah LSF tahun kelima memberikan total penghargaan kepada 18 kategori. Materi yang dinilai dari Anugerah LSF 2025 berasal dari total 58.415 film dan iklan film sejak Agustus 2023 hingga Desember 2024, dengan penjurian yang dilakukan oleh 17 orang anggota LSF dan 20 orang tenaga sensor yang dibagi menjadi enam kelompok.

Baca juga: LSF sukses menggelar Malam Anugerah 2025, ini deretan pemenangnya

Baca juga: Di balik layar LSF awasi tayangan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |