Jakarta (ANTARA) - Lembaga Sensor Film (LSF) sukses menggelar kegiatan malam penganugerahan terhadap lembaga, industri televisi hingga perfilman tanah air terbaik selama 2025.
Ketua LSF, Naswardi, mengatakan bahwa kegiatan ini mengusung tema besar “Memajukan Budaya Menonton Sesuai Usia”. Tema ini memadukan unsur edukatif, hiburan, dan budaya dikemas sedemikian rupa, dengan dramatisasi yang menarik ditonton.
“Berbeda dengan penghargaan karya budaya lainnya, karena merupakan penyatuan apresiasi terhadap tiga ajang: insan pertelevisian, perfilman, dan kepatuhan terhadap budaya sensor mandiri,” kata Naswardi melalui keterangan resminya, Minggu.
Dia melanjutkan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan untuk terus memasyarakatkan penggolongan usia penonton kepada seluruh masyarakat Indonesia atau budaya sensor mandiri dan menonton sesuai dengan usia.
“Mengingat film, konten, dan tontonan, tidak hanya bisa disaksikan di televisi dan bioskop, tapi juga yang berbasis internet. Secara regulasi belum sepenuhnya masuk dalam proses filtrasi dan kurasi dari lembaga yang memiliki kewenangan,” papar Naswardi.
Anugerah yang diberikan kepada lembaga berprestasi ini, tidak serta merta hanya penunjukan. Anugerah yang diberikan telah melalui beragam penilaian. Penilaian dari Anugerah LSF 2025 berasal dari total 58.415 film dan iklan film sejak Agustus 2023 hingga Desember 2024.
Baca juga: LSF dorong penyetaraan klasifikasi usia film di OTT
Penjurian dilakukan oleh 17 orang anggota LSF dan 20 orang tenaga sensor yang dibagi menjadi enam kelompok yang memiliki tugas dan perannya masing-masing.
Sementara untuk kategori Lifetime Achievement, penilaian ini langsung dilakukan oleh Ketua LSF dan Wakil Ketua LF.
Malam anugerah LSF 2025, semakin meriah karena dihadirkan oleh sederet penampil yang ikut menghibur mulai dari 16 finalis D’Academy 7, Lemon, Putri Ariani, Leslar Family, Aqeela Calista, Gilang Dirga, Oka Antara, Masayu Anastasia, Ungu, hingga Dewi Persik tampil maksimal di perhelatan ini.
Berikut daftar penerima Malam Anugerah Lembaga Sensor Film Tahun 2025:
Industri Perfilman
Film Bioskop Semua Umur Sensor Mandiri Terbaik: Petualangan Anak Penangkap Hantu
Film Bioskop 13+ Sensor Mandiri Terbaik: Cinta Dalam Ikhlas
Film Bioskop 17+ Sensor Mandiri Terbaik: Siksa Kubur
Film Bioskop 21+ Sensor Mandiri Terbaik: Possession: Kerasukan
Jaringan Bioskop Peduli Sensor Mandiri Terbaik: Cinema XXI
Rumah Produksi Sensor Mandiri Terbaik: PT. MD Pictures
Jaringan Teknologi Informatika Peduli Sensor Mandiri Terbaik: Maxtream
Trailer Film Sensor Mandiri Terbaik: Bila Esok Ibu Tiada
Poster Film Sensor Mandiri Terbaik: 1 Kakak 7 Ponakan
Baca juga: LSF kaji penggunaan teknologi AI untuk proses penyensoran
Televisi
Televisi Peduli Sensor Mandiri Terbaik: ANTV
Televisi Sensor Mandiri Terbaik: Indosiar
Televisi Peduli Kebudayaan: Trans TV
Televisi Peduli Pendidikan: GTV
Iklan
Iklan Komersial Sensor Mandiri Terbaik: Livin' Warung dan Pasar
Iklan Layanan Masyarakat Sensor Mandiri Terbaik: Indosat Tanam Oksigen
Lembaga terbaik
Kementrian/ Lembaga Peduli Sensor Mandiri Terbaik: Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia
Lembaga Pendidikan Peduli Sensor Mandiri Terbaik: Akademi Film Yogyakarta
Lifetime Achievement
Lifetime Achievement: Garin Nugroho
Baca juga: LSF: 46 persen penonton film Indonesia memperhatikan klasifikasi usia
Baca juga: Reza Rahadian cerita adegan kunci film "Pangku" yang halangi rating SU
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































