Jakarta (ANTARA) - DPP Partai Berkarya kubu Ketua Umum Mochammad Ridwan Andreas terus melakukan konsolidasi pengurus dan kader sebagai upaya membangun kekompakan dan tim menuju Pemilu 2029 usai menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 14-16 Juli di Tangerang, Banten.
Dalam munas itu, Mochammad Ridwan Andreas secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Ridwan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan, konsolidasi itu dengan berolahraga padel bersama para pengurus baru Partai Berkarya di kawasan Jakarta Selatan.
"Ini bagian dari konsolidasi tentunya, menjadi kekompakan antar pengurus baru. Kita berolahraga sambil menunggu SK Menkum terkait hasil Munas 1 Partai Berkarya,” katanya.
Baca juga: PN Jakpus tolak gugatan Partai Berkarya soal tunda Pemilu 2024
Saat ini, Partai Berkarya juga tengah fokus merangkul kawula muda sebagai persiapan menuju tahun politik di 2029 nanti.
"Momen munas lalu adalah kebangkitan kembali Partai Berkarya. Sekarang tugas kita, generasi muda, untuk melanjutkan cita-cita para pendiri partai agar bisa eksis dan berkompetisi di 2029," ujarnya.
Salah satu strategi utama yang disiapkan untuk menuju tahun politik pada 2029 adalah dengan membentuk Berkarya Institut. Lembaga ini akan menjadi "dapur" untuk menggembleng para kader muda.
"Berkarya Institut akan melatih kader tentang wawasan kebangsaan, metodologi kampanye dan penggalangan massa. Dengan ini, ke depan kita tidak perlu lagi menyewa lembaga riset atau survei," katanya.
Lembaga ini diharapkan bisa mengukur popularitas dan elektabilitas partai di berbagai tingkatan, dari daerah hingga nasional sehingga target lolos ke parlemen melalui Pemilu 2029 bisa digapai oleh seluruh kader.
Baca juga: Sekjen Partai Berkarya tepis kisruh internal
Partai Berkarya juga tengah berupaya mengintegrasikan peran generasi tua dan muda. Meskipun persentase kader muda akan lebih banyak, figur senior tetap akan diakomodasi untuk memberikan pengalaman dalam berorganisasi bagi mereka anak-anak muda.
"Kita tetap akomodir yang senior karena bagaimanapun mereka yang lebih dulu menakhodai partai ini. Kami generasi muda mendorong agar partai ini lebih inovatif dan kreatif," kata Ridwan.
Hal itu menjadi penting mengingat banyaknya "swing quarter" atau pemilih muda yang menjadi penentu kemenangan. Partai harus lebih membumi agar bisa mengajak kaum milenial terlibat aktif dalam politik, bukan hanya sekadar merangkul.
Di Partai Berkarya terdapat dualisme kepemimpinan, yakni kubu Mochammad Ridwan Andreas dan Muchdi PR.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.