Unilever sebut kebijakan tarif AS tak terlalu berdampak pada bisnis

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (Kode emiten: UNVR) Benjie Yap memastikan kebijakan tarif resiprokal Amerika (AS) tidak memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perusahaannya.

Hal ini disebabkan oleh dominasi pasar domestik dalam struktur bisnis Unilever Indonesia.

“95 persen dari produk yang kami jual di Indonesia diproduksi di dalam negeri. Jadi, meskipun kami tidak sepenuhnya terlindungi dari tarif AS, hal ini memberikan dasar yang kuat untuk setidaknya membatasi dampaknya (tarif AS),” ujar Benjie Yap dalam paparan kinerja keuangan di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan struktur penjualan produk, sepanjang kuartal I 2025, Perseroan mencatat penjualan domestik sebesar Rp9,14 triliun, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,79 triliun.

"Penjualan domestik meningkat sebesar 21,6 persen (qtq) dari kuartal IV 2024, terkoreksi sebesar 6,6 persen (yoy) dari tahun ke tahun," kata dia.

Baca juga: Unilever Indonesia pastikan tetap tebar dividen 100 persen untuk 2025

Sementara, segmen ekspor justru mencatatkan kenaikan dari Rp286,45 miliar menjadi Rp322 miliar.

Di sisi lain, laba bersih tercatat Rp1,2 triliun, turun 14,6 persen (yoy), namun melonjak 244,7 persen secara kuartalan (qtq), seiring penyesuaian strategi operasional termasuk pengurangan stok dan penyesuaian harga.

Meski dampak kebijakan tarif AS dinilai minim, Benjie mengakui bahwa ketidakpastian global tetap menjadi tantangan tersendiri.

Ia menekankan pentingnya kesiapan perusahaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan skenario perubahan iklim usaha global.

“Ada banyak skenario yang sedang saya dan Neeraj (Direktur Keuangan Neeraj Lal) siapkan. Kami menyusun langkah-langkah kontinjensi untuk masing-masing skenario tersebut. Namun sekali lagi, seperti yang dikatakan Neeraj, kita tidak pernah tahu skenario mana yang benar-benar akan terjadi karena situasinya sangat fluktuatif,” jelasnya.

Benjie juga berharap agar belanja pemerintah meningkat dan kebijakan tarif dagang AS dapat kembali stabil, demi mendorong iklim usaha yang lebih baik, terutama pada paruh kedua 2025.

Baca juga: Unilever Indonesia menerapkan strategi hadapi pelemahan rupiah

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |