Anggota DPR: Jangan hapus sistem pembayaran QRIS dan GPN

3 hours ago 2
Penggunaan sistem pembayaran melalui QRIS dan GPN yang sekarang semakin masif ini menjadi cermin dari keberhasilan agenda literasi keuangan kepada warga yang diinginkan oleh kita semua

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Asep Wahyuwijaya, menentang keinginan Presiden AS Donald Trump menghapus transaksi lewat Quick Response Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

Asep di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, menyebutkan, sistem pembayaran QRIS dan GPN merupakan kebanggaan Indonesia dan telah berhasil meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

"Penggunaan sistem pembayaran melalui QRIS dan GPN yang sekarang semakin masif ini menjadi cermin dari keberhasilan agenda literasi keuangan kepada warga yang diinginkan oleh kita semua," ujar wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jabar V (Kabupaten Bogor) itu.

Ia menjelaskan, penggunaan sistem QRIS dan GPN telah menjadi cermin dari keberhasilan agenda literasi keuangan kepada warga.

Selain itu, penggunaan sistem ini juga lebih praktis dan aman, karena cukup dengan scan barcode tanpa perlu menggunakan kartu. Kemudian, data transaksi masyarakat juga lebih terlindungi dan terpantau langsung oleh pemerintah.

Asep juga menyoroti bahwa menghapus sistem pembayaran QRIS dan GPN akan berdampak pada penggunaan kartu berlogo Visa atau Master, yang dapat menimbulkan beban biaya tambahan untuk kepentingan keuntungan perusahaan bangsa lain.

Hal ini, kata dia, tidak sesuai dengan tujuan meningkatkan kemandirian ekonomi dan keuangan Indonesia.

Ia menyarankan agar tim lobby Indonesia tidak memasukkan sistem pembayaran QRIS dan GPN sebagai bagian dari negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat. Sebaliknya, mereka harus mencari kompensasi lain yang lebih tepat.

Asep juga mempertanyakan apa yang akan terjadi dengan e-money Mandiri, Brizi BRI, Flazz BCA, dan kartu-kartu uang elektronik lainnya yang juga digunakan masyarakat sebagai alat pembayaran.

"Nantinya bagaimana dengan e-money Mandiri, Brizi BRI, Flazz BCA dan kartu-kartu uang elektronik lainnya yang juga suka digunakan masyarakat sebagai alat pembayaran. Mau dihapus juga? Tidak sesederhana itu kan?" kata Asep.

Baca juga: QRIS dipersoalkan AS, Hippindo: Konsumen punya pilihan pembayaran

Baca juga: BI terbuka kerja sama QRIS dengan AS jika masing-masing pihak siap

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |