China undang Indonesia bergabung dengan rantai pasok dan industri

4 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional (China Council for the Promotion of International Trade/CCPIT) mengundang para pebisnis Indonesia untuk bergabung ke dalam rantai pasok dan industri.

Kepala CCPIT di Indonesia, Li Feng, mengatakan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan "The 3rd China International Supply Chain Expo (CISCE)" di Beijing pada 16-20 Juli, yang bisa menjadi wadah bagi perusahaan Indonesia untuk menjalin kerja sama dan mendapatkan peluang bisnis.

“Chain Expo adalah kesempatan emas untuk memahami dan bergabung dalam rantai industri dan pasok China. China adalah pusat utama rantai pasok global, dengan banyak perusahaan pemimpin industri yang memainkan peran inti,” kata Li pada acara roadshow pameran itu di Jakarta pada Kamis.

Chain Expo menghimpun sekitar 40-60 perusahaan terkemuka China. Meski tidak berskala besar, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam pameran tersebut, memiliki kekuatan teknis dan inovasi yang signifikan, kata dia.

“Inilah kunci dalam mengoptimalkan efisiensi dan daya saing rantai pasok perusahaan lain. Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan daya saing produk atau mencari mitra teknologi baru, inilah peluang besar, bahkan mungkin menjadi langkah strategis dalam restrukturisasi rantai pasok mereka,” katanya.

Pameran itu, yang mengusung tema “Menghubungkan Dunia, Menciptakan Masa Depan Bersama”, akan mencakup enam rantai utama dan satu zona layanan rantai pasok: rantai manufaktur maju, rantai energi bersih, rantai kendaraan pintar, rantai teknologi digital, rantai kehidupan sehat, rantai pertanian hijau, dan zona layanan rantai pasok.

Ketua Perkumpulan Pengusaha China Indonesia (Indonesian Chinese Entrepreneur Association/PERPIT), Abdul Alek Soelistyo, mengatakan bahwa ekonomi dunia sedang mengalami perubahan besar akibat gesekan tarif.

Dia menilai bahwa Chain Expo akan menjadi langkah konkret yang mempertemukan perusahaan, pemerintah, dan lembaga pemikir dengan fokus pada kolaborasi dan inovasi dalam rantai industri dan pasokan.

“Kami percaya dengan memperdalam kerja sama rantai industri, China dan Indonesia tidak hanya dapat saling melengkapi keunggulan masing-masing, tetapi juga memberi dorongan baru bagi ketahanan dan efisiensi rantai pasokan di kawasan maupun di tingkat global, serta menjadi contoh nyata kerja sama yang saling menguntungkan,” kata dia.

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, mengatakan pameran itu akan menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia dan China untuk menjalin kerja sama yang lebih baik di tengah kondisi perdagangan global yang tidak baik.

Dia menekankan bahwa dalam menghadapi ketidakpastian global, hubungan antara Indonesia dan China harus selalu ditingkatkan, apalagi tahun ini menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

“CISCE juga menjadi platform penting untuk memperdalam kemitraan sekaligus memberikan kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk bisa memperluas pasar ekspor mereka dan juga bagi pengusaha Tiongkok untuk bisa menjalin kerjasama dengan pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia,” kata Deden.

Baca juga: Provinsi Sichuan China tingkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia
Baca juga: Mobil listrik China catat kinerja positif di Indonesia pada awal 2025

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |