Kemenko PM sebut zakat berpotensi besar entaskan kemiskinan ekstrem

3 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) Nunung Nuryartono menyebut zakat berpotensi besar untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

"Zakat yang saudara-saudara titipkan kepada kita semuanya itu digunakan untuk memberikan kemanfaatan, mendorong mempercepat pencapaian target-target pemerintah," katanya dalam acara Zakat Impact Gathering yang diselenggarakan Forum Zakat di Jakarta, Kamis.

Pihaknya siap melangkah bersama untuk memberdayakan seluruh komponen masyarakat untuk mengoptimalkan zakat sebagai media pemberdayaan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Nunung mengemukakan, zakat dapat menjadi kekuatan sosial yang luar biasa apabila bisa dimanfaatkan bersama-sama, sehingga berbagai target pemerintah, utamanya yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan segera terwujud.

Baca juga: Rumah Amal USK kelola Rp5 miliar dana ZIS

Baca juga: FOZ komitmen perluas dampak zakat jadi energi perubahan sosial

"Jadi, zakat ini tidak semata-mata sebagai instrumen ibadah, tetapi di dalamnya terkandung satu makna yang luar biasa untuk menjadikannya sebagai bagian dari rekayasa sosial kita. Di satu sisi negara hadir, namun kemudian masyarakat juga dapat berpartisipasi menguatkan peran-peran yang kita lakukan," ujar dia.

Menurutnya, saat ini potensi zakat yang sudah dimanfaatkan masih 10 persen atau Rp32 triliun dari Rp327 triliun yang ada. Untuk itu, potensi tersebut perlu diubah dan dimaksimalkan karena ekosistem yang terbangun sudah kuat.

"Karena ekosistem sudah mulai terbangun, dan kepercayaan ini menjadi sangat penting, bagaimana agar kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dapat memberikan dampak yang luar biasa," ucapnya.

Saat ini, penduduk yang masih berada dalam kemiskinan ekstrem masih sekitar 3,17 juta jiwa, dan sebagian mereka bekerja di sektor informal. "Angka tersebut harus kita turunkan kurang lebih dalam waktu 1,5 tahun yang akan datang," ujarnya.

Ia melanjutkan, ke depan penyaluran zakat akan memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar lebih tepat sasaran.

"Saat ini kan Instruksi Presiden (Inpres)-nya sudah keluar, datanya sedang ada ground check juga, dilakukan oleh Kementerian Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS). Mudah-mudahan intervensi pemerintah segera dilakukan, dan nanti kita bicarakan lebih detail lagi dengan teman-teman Forum Zakat, yang pasti itu bisa digunakan untuk acuan," paparnya.

Forum Zakat (FOZ) menyelenggarakan acara Zakat Impact Gathering untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi penyaluran zakat yang lebih efisien dan tepat sasaran.

Saat ini, FOZ memiliki 184 lembaga anggota, yang sejak tahun 2024 telah menggulirkan sejumlah program berdampak, di antaranya beasiswa sertifikasi amil, kolaborasi ketenagakerjaan, proteksi mustahik lewat program Aman Berdaya, serta kolaborasi kemanusiaan untuk Palestina bersama Kementerian Perhubungan.

FOZ juga telah menjangkau 53 titik dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem bersama Kementerian Pemberdayaan Masyarakat.*

Baca juga: Baznas ingatkan para "amilin-amilat" tidak meminta-minta zakat

Baca juga: Baznas: LPDU optimalkan dana umat agar distribusi lebih tepat sasaran

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |