Unhas dan mitra internasional kolaborasi konservasi lamun laut ASEAN

2 months ago 5

Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin bersama Project Seagrass dan Seagrass Restoration & Ecosystem Services Research Group serta didukung oleh Synchronicity Earth menggelar lokakarya yang bertujuan memperkuat konservasi ekosistem lamun laut di kawasan Asia Tenggara.

Prof Rohani Ambo-Rappe mewakili Universitas Hasanuddin dalam keterangannya di Makassar, Jumat, memaparkan tentang perkembangan riset lamun di Indonesia, termasuk fokus penelitian rehabilitasi lamun serta kontribusi publikasi ilmiah sejak era 1970-an.

Ia menekankan pentingnya riset berbasis bukti ilmiah untuk mendukung kebijakan pengelolaan pesisir yang berkelanjutan.

“Ekosistem lamun menghadapi tekanan yang kompleks dan memerlukan pendekatan strategis berbasis kolaborasi, ilmu pengetahuan, dan kearifan lokal,” jelas Prof Rohani.

Seagrass atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan lamun adalah tumbuhan berbunga yang dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan laut dangkal.

Tanaman ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan rumput laut, walaupun masyarakat awam sering menyamakan.

Baca juga: Penggiat soroti peran padang lamun Indonesia dalam konservasi dugong

Lamun dikenal memiliki beberapa manfaat yang penting bagi lingkungan, yaitu sumber makanan bagi beberapa organisme laut, sebagai stabilisator dasar perairan, serta tempat hidup dan berkembang biak bagi beberapa hewan laut.

Selain itu, lamun juga sudah dikenal oleh masyarakat sebagai komoditas sebagai bahan baku berbagai macam produk.

Prof Rohani menjelaskan, peserta mendiskusikan berbagai tekanan utama terhadap lamun, hambatan konservasi dari dimensi ekologi, kelembagaan, sosial, dan ekonomi, serta pentingnya memahami interaksi darat-laut dan fragmentasi tata kelola.

Juga berfokus pada identifikasi kebutuhan ilmu pengetahuan spesifik sesuai konteks lokal, penyelarasan kesenjangan pengetahuan dengan inisiatif global seperti Ocean Decade, serta penguatan produksi pengetahuan bersama untuk sains yang relevan dan aplikatif.

Project Seagrass, kata dia, juga berkontribusi pada sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berkaitan dengan perlindungan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Lebih jauh, workshop ini menjadi forum perdana dari rangkaian program -Seagrass Global Challenge Fund-yang bertujuan memberikan dukungan pendanaan dan peningkatan kapasitas kepada organisasi-organisasi yang aktif dalam pelestarian lamun.

Lokakarya ini juga menjadi ruang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi lintas negara untuk memperkuat aksi konservasi berbasis sains dan masyarakat.

Sejumlah organisasi dan institusi hadir sebagai mitra dalam kegiatan ini antara lain Project Seagrass, YAPEKA, FORKANI, C3A (Filipina), SESREG-Unhas, serta Cardiff University.

Baca juga: BRIN bersama KI dan IBCI jalin kerja sama konservasi padang lamun
Baca juga: Trenggono soroti upaya konservasi lewat kesatuan ekosistem pesisir

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |