KLM Bintang Sakti Wakatobi 01 hilang kontak di perairan Pulau Lembeh

1 hour ago 1

Manado (ANTARA) - Kapal Layar Motor (KLM) Bintang Sakti Wakatobi 01 dilaporkan hilang kontak di perairan timur Pulau Lembeh, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

"Kapal yang mengangkut enam orang tersebut terakhir kali memberikan kabar pada Kamis, pukul 02.53 Wita," kata Juru Bicara Kantor SAR Manado Nuriadin Gumeleng di Manado, Kamis.

Ia mengatakan nakhoda kapal sempat menginformasikan kepada pemilik kapal bahwa pompa air sudah tidak mampu membuang air yang masuk ke kapal.

Posisi terakhir kapal tersebut berada sekitar 20 nautical mile (nm) di timur Pulau Lembeh dan hingga saat ini kapal tidak dapat dihubungi.

Pada pukul 09.50 Wita, pemilik kapal kemudian melaporkan kejadian ini ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Manado untuk meminta bantuan operasi SAR.

Baca juga: Basarnas kerahkan tim cari kapal hilang kontak di perairan Mamuju

Keenam anak buah kapal yang ada dalam kapal yang hilang kontak tersebut, yaitu Indra Abdulah, La Josan, Ardilah, Jaenudin, Samad, dan Sandi.

Nuriadin mengatakan pada pukul 10.15 Wita, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Manado diberangkatkan bersama Kapal Negara (KN) SAR Bima Sena menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan operasi pencarian awal.

Unsur yang ikut serta pada pencarian kapal hilang kontak tersebut, yaitu Tim Rescue KPP Manado empat personel, KN SAR Bima Sena dan Tim Rescue USS Likupang.

"Operasi pencarian saat ini difokuskan di sekitar titik terakhir kapal dilaporkan sebelum hilang kontak dan sedikit terkendala cuaca angin kencang dan gelombang laut," ujarnya.

Baca juga: SAR Bengkulu: Seluruh penumpang kapal hilang kontak dinyatakan selamat

Baca juga: Kapal nelayan bawa 5 penumpang ke Pulau Enggano hilang kontak 30 jam

Baca juga: SAR : Korban kapal nelayan hilang kontak di perairan Lingga selamat

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |