Depok (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Arab Saudi untuk memperkuat diplomasi nilai-nilai moderasi beragama.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hj. Ade Rina Farida dalam keterangannya, Sabtu.
"Kita berharap dengan KKN Internasional ini para mahasiswa bisa mengamalkan ilmunya selama didapat di kampus untuk mengabadikan diri kepada masyarakat," katanya.
"Dalam moderasi beragama sebagaimana telah diaktualisasikan dalam akademik, juga diharapkan nilai-nilai tersebut mampu diterapkan dan disampaikan selama di luar negeri," ujarnya.
Bu Ade biasa disapa ini mengungkapkan, mahasiswa memiliki peran penting dalam memperkuat moderasi beragama di masyarakat. Di antaranya, menerapkan prinsip yang bersifat humanis, realistis, inklusif, adil, kerja sama, dan toleran.
Seperti mengembangkan sikap menghargai perbedaan suku, ras, agama, menolak tindak kekerasan termasuk mengatasnamakan agama.
"Indonesia dikenal sebagai negara yang beragam suku, ras, agama, bahasa dan budaya namun tetap dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Begitu juga dengan semangat moderasi beragama ini kita kembangkan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk dunia," terangnya.
Menurutnya, para mahasiswa yang akan mengikuti KKN akan diberangkatkan pada bulan Agustus 2025 mendatang dan berlangsung selama 40 hari.
Tidak hanya mengajar, lanjutnya, para mahasiswa juga bisa sambil melakukan penelitian dan menyalurkan minat dan bakatnya.
"Para mahasiswa juga bisa mengajarkan keterampilan seperti: IT, komputer dan lainnya. Disamping itu, juga sebagai ajang mengenalkan budaya Indonesia ke dunia salah satunya Arab Saudi.
Di antaranya pencak silat, tari Saman, fashion show dan lainnya. Semoga para mahasiswa bisa semakin berkembang, baik secara akademik maupun skill dan kemampuan lainnya agar siap saat terjun di masyarakat," harapnya.
Sementara itu Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Prof. Amelia Fauzia, Ph.D. mengatakan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki Pusat Kajian Moderasi Agama.
Selain itu, lanjutnya, banyak Tokoh dan Pakar Moderasi Beragama. Dengan menerapkan nilai-nilai Moderasi Beragama saat menjalankan KKN Internasional, maka para mahasiswa sejalan dengan semangat Kampus. Apalagi, KKN di Arab Saudi merupakan pengalaman luar biasa bagi pribadi mahasiswa.
Dirinya menambahkan, tidak semua mahasiswa bahkan dosen bisa KKN di Luar Negeri. Pasalnya, KKN hanya dilakukan di perkuliahan Strata Satu (S1).
"Banyak manfaat yang didapat, selain menambah pengalaman juga wawasan Internasional. Tentu, pengabdian masyarakat di Luar Negeri UIN Jakarta sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Internasional.
Apalagi, UIN Jakarta berdasarkan QS World University Rangking menempati peringkat 112 Kampus Dunia," katanya.
Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia dan Arab Saudi Melalui Soft Diplomatik
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi, Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., M.A. mengapresiasi UIN Jakarta menyelenggarakan KKN Internasional.
Menurutnya, upaya tersebut sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab.
Baca juga: "Roemah Bhineka" dan PWNU Jatim bermitra bangun moderasi beragama
"Indonesia selama ini telah menjalin hubungan yang baik dengan negara Arab Saudi. Salah satu hubungan kerjasama dengan adanya haji dan Umroh. Selain itu, pengiriman pekerja WNI baik di sektor publik maupun domestik. Begitu juga dalam bidang pendidikan, adanya dosen Indonesia yang mengajar disana," jelasnya.
Prof Irfan mengungkapkan, KKN Internasional sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan WNI di Arab Saudi. Dirinya menyarankan bagi para mahasiswa yang akan berangkat agar memenuhi persyaratan dan memahami kultur budaya serta sosial masyarakat setempat.
"Tujuan KKN bisa di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Sekolah Indonesia Makkah (SIM) dll. Selama disana, bisa menjadi Duta Indonesia dalam mengenalkan seni dan budaya,"terangnya.
Dia berharap agar para mahasiswa bisa menjunjung nama baik bangsa Indonesia saat mengabadikan diri pada masyarakat dan dunia.
Salah satunya, dengan mengedepankan nilai-nilai Nasionalisme, Bhinneka Tunggal unggal Ika seta moderasi beragama. "Memang di Arab mayoritas Islam, bukan berarti anak-anak tidak perlu belajar lagi.
Sebab, disana juga ada TPQ, Majelis Taklim yang masih juga membutuhkan banyak pendidik. Nilai plusnya KKN di Arab Saudi, mereka juga bisa menjalankan ibadah Umroh," tuturnya.
Sementara itu, Alumni KKN Internasional tahun 2024 Anisa Aur Afraliah mengaku pengalaman berharga saat menjalankan KKN di luar Negeri.
"Pengalaman yang berkesan sekali, seperti bisa berkunjung ke Mekah dan Madinah serta beribadah. Selain Bahasa Arab, untuk sehari-hari disana bahasa pengantarnya juga bisa bahasa Inggris," ujarnya.