Dana bantuan dipangkas, UNHCR khawatir pengungsi Rohingya kelaparan

3 hours ago 1

Dhaka (ANTARA) - Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kemungkinan pemangkasan dana bantuan asing, yang berpotensi membuat ribuan pengungsi Rohingya di Bangladesh mengalami kelaparan.

Grandi berkunjung ke Bangladesh pada Jumat (28/2), menyusul perubahan kebijakan AS yang memangkas dukungan bantuan luar negeri, yang dikhawatirkan akan berdampak pada pengungsi Rohingya.

"Jika dukungan donor menurun drastis, pekerjaan besar yang dilakukan oleh pemerintah Bangladesh, lembaga-lembaga bantuan dan pengungsi akan terpengaruh, menempatkan ribuan orang pada risiko kelaparan, penyakit, dan ketidakamanan," katanya di X, setelah mengunjungi kamp-kamp mengungsi di Cox’s Bazar.

UNHCR Bangladesh mengatakan dengan lebih dari satu juta pengungsi Rohingya, kunjungan Grandi difokuskan pada peningkatan dukungan bagi pemerintah Bangladesh, peningkatan perlindungan, bantuan, serta pencarian solusi bagi penderitaan warga negara Myanmar tersebut.

Sehari sebelumnya pada Kamis (27/2), Grandi bertemu dengan kepala pemerintahan transisi Bangladesh Muhammad Yunus.​​​​​​​

Yunus mendesak pendanaan yang lebih besar bagi lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp, di tengah meningkatnya ketidakpastian tentang pemotongan bantuan luar negeri dari AS.

Dalam sebuah pertemuan dengan pejabat AS di Dhaka awal bulan lalu, Yunus menyebut bahwa Washington adalah penyokong bantuan utama bagi pengungsi Rohingya.

Bangladesh telah menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi Rohingya di Distrik Cox's Bazar sejak mereka melarikan diri dari tindakan keras militer di Myanmar pada 2017.

Kehidupan pengungsi Rohingya sebagian besar bergantung pada bantuan asing karena mereka tidak memiliki izin bekerja selama berada di kamp pengungsi terbesar dan terpadat di dunia itu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Bangladesh cari dukungan Jerman untuk zona aman Rohingya di Myanmar

Baca juga: 60.000 warga Rohingya lari ke Bangladesh karena konflik Myanmar

Baca juga: Bangladesh tidak lagi terima Rohingya untuk memasuki wilayahnya

Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |