Jakarta (ANTARA) - Raksasa teknologi Tiongkok, Baidu, dan raksasa baterai CATL telah mengumumkan kolaborasi strategis untuk mengembangkan teknologi self-driving, alias mengemudi otonom atau disebut juga swakemudi seiring dengan semakin ketatnya persaingan di China.
Laman Car News China, Kamis (27/2), melaporkan, kedua perusahaan mengonfirmasi perjanjian baru yang berfokus pada dua bidang utama, yakni teknologi swakemudi dan digitalisasi.
Kemitraan ini bertujuan untuk memperluas layanan swakemudi di seluruh Tiongkok dan mengembangkan kendaraan otonom yang “kompetitif” serta teknologi penukaran baterai.
CATL akan menyumbangkan keahliannya dalam sistem baterai, infrastruktur pengisian daya, dan sasis “skateboard” untuk mendukung mobilitas otonom, sementara Baidu akan mengintegrasikan kemampuan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan operasi CATL.
Baca juga: Baidu-CATL kerja sama di bidang kecerdasan digital dan kemudi otonomos
Pendiri dan CEO Baidu Group, Robin Li, serta pendiri dan CEO CATL, Robin Zeng, menghadiri upacara penandatanganan tersebut. Wakil Presiden Baidu, Shi Qinghua, dan Wakil Presiden Mobil Penumpang CATL, Liu Changyan, menandatangani perjanjian tersebut atas nama kedua belah pihak.
Kesepakatan ini terjadi ketika pasar otomotif China melihat persaingan yang semakin ketat di bidang swakemudi, yang disorot oleh debut teknologi bantuan pengemudi BYD, “God's Eye”, untuk kendaraan umum awal bulan ini.
Pada 25 Februari lalu, Tesla juga meluncurkan teknologi bantuan pengemudi mirip FSD (Full Self-Driving) di China.
Baidu adalah kekuatan utama dalam lanskap robotaxi di Tiongkok, bersaing dengan perusahaan seperti Pony.ai dan WeRide. Unit Apollo Go-nya saat ini mengoperasikan 400 armada taksi otonom di Wuhan, menandai penggunaan terbesar di negara ini.
Baca juga: Intip taksi tanpa sopir RT6 yang siap beroperasi di Wuhan
Kolaborasi ini dapat membantu Baidu memperluas layanan robotaxi di tahun mendatang.
Tahun lalu, merek kendaraan listrik patungan Baidu, Jiyue, yang dimiliki oleh Geely, mengalami kebangkrutan di Tiongkok. Jiyue seharusnya menjual mobil listrik dengan harga terjangkau dengan perangkat lunak Baidu dan teknologi bantuan pengemudi.
Perusahaan ini memiliki dua mobil - Jiyue 01 dan sedan Jiyue 07. Meskipun memiliki ulasan dan desain yang bagus, terutama 07, penjualannya selalu buruk, dan perusahaan ini berhenti beroperasi pada akhir 2024.
Pada bulan Desember 2024, CATL mengumumkan bahwa mereka menggandakan pertukaran baterai, yang bertujuan untuk menstandarisasi pertukaran baterai di Tiongkok dan memiliki 30.000 stasiun pertukaran pada tahun 2030.
Perusahaan ini juga meluncurkan dua paket baterai yang dapat ditukar, Choco-SEB (menukar blok listrik).
Baca juga: Baidu dan Huawei kerjasama bangun lanskap otomotif masa depan
Baca juga: AS soroti kendaraan swakemudi China
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025