Jakarta (ANTARA) - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bersama Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF) meluncurkan Indonesian Institute for Human Fraternity dalam Konferensi Internasional tentang Persaudaraan Manusia di Jakarta, Rabu.
Peluncuran lembaga tersebut bertujuan memperkuat nilai-nilai persaudaraan global dalam menjawab tantangan kemanusiaan dan sosial yang semakin kompleks di tengah ketidakpastian global.
"Melalui pendirian institut ini, kami ingin menerjemahkan nilai-nilai persaudaraan manusia ke dalam program dan kebijakan berkelanjutan yang mendorong kerja sama global," ujar Rektor UIII Jamhari Makruf di Jakarta.
Konferensi yang mengusung tema "Memajukan Persaudaraan Manusia di Tengah Ketidakpastian Global: Menuju Peradaban Dunia yang Damai dan Sejahtera" itu diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai negara, termasuk tokoh agama, akademisi, pembuat kebijakan, dan aktivis masyarakat sipil.
Baca juga: UIII luncurkan Komitmen dengan empat pilar tujuan strategis
Jamhari mengatakan pendirian institut ini merupakan langkah strategis dalam melembagakan prinsip-prinsip persaudaraan ke dalam program dan kebijakan yang berdampak luas.
Konsep persaudaraan manusia, menjadi begitu penting di dunia yang semakin terhubung, namun juga makin terpolarisasi.
Konsep ini ditegaskan melalui Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia yang ditandatangani oleh mendiang Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmad Al-Tayyeb pada 2019.
Sekretaris Jenderal HCHF, Khalid Al-Ghaith, menyampaikan seluruh umat manusia adalah bagian dari satu keluarga besar yang memiliki martabat yang sama.
Ia menekankan pentingnya pendidikan sejak dini dalam membangun budaya saling menghargai. Khalid menekankan rasa kemanusiaan seharusnya menjadi inspirasi bagi upaya kolektif dalam mengatasi perpecahan, mendorong saling pengertian, dan memajukan nilai kasih sayang, koeksistensi, serta saling menghormati.
Baca juga: UIN-UIII usung cara baru aksi lingkungan di forum internasional
"Di jantung Komite Tinggi Persaudaraan Manusia terdapat keyakinan sederhana namun kuat bahwa kita semua adalah bagian dari satu keluarga manusia," katanya.
Forum internasional ini juga menghadirkan empat panel diskusi yang membahas berbagai isu strategis, yakni persaudaraan lintas batas, hak dan keadilan sosial, peran media dalam menjembatani perbedaan, serta keadilan lingkungan dan perubahan iklim.
Seluruh sesi diskusi dilaksanakan dengan prinsip Chatham House Rule untuk mendorong dialog yang terbuka, jujur, dan konstruktif.
Baca juga: Pemuda lintas iman kunjungi Vatikan, kampanyekan persaudaraan manusia
Konferensi ini akan melahirkan Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia yang memuat komitmen bersama lintas negara dalam memperkuat nilai hidup berdampingan secara damai dan bertanggung jawab.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
