TNI jaga kepentingan nasional dengan diplomasi militer

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Kerja Sama Internasional (Kapuskersin) TNI Laksamana Pertama TNI Donny Suharto mengatakan TNI harus mampu menjaga kepentingan nasional di panggung internasional dengan cara menerapkan diplomasi militer.

Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, dijelaskan upaya diplomasi ini jadi ujung tombak TNI membuka komunikasi dengan negara lain di tengah maraknya konflik antar negara.

"Kita hadir bukan untuk menakuti, tetapi meneguhkan perdamaian. Kita berdiri bukan untuk mengancam, tetapi menjaga kehormatan bangsa,” kata Donny saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Kerja Sama Internasional (Rakornis Kersin TNI) di Mako Akademi TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, seperti dikutip siaran pers tersebut.

Donny menilai, diplomasi militer yang dapat dilakukan bukan hanya sekedar kunjungan kenegaraan dan latihan bersama saja.

Metode diplomasi ini bisa berupa kerjasama pengembangan senjata, kerja sama intelijen, promosi industri pertahanan serta saling adaptasi terhadap ancaman teknologi tinggi.

Diplomasi ini akan membuka kesempatan Indonesia untuk mempertahankan eksistensi kekuatan pertahanan di mata dunia sekaligus dapat mempererat hubungan bilateral antar negara.

Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah yang juga hadir sebagai pembicara dalam Rakornis itu juga sependapat dengan Donny.

Menurut Rezasyah, TNI berperan penting menjembatani kepentingan politik luar negeri Indonesia dengan kebutuhan stabilitas kawasan.

Karenanya dia mendorong agar Indonesia memainkan peran aktif sebagai qualified middle power dengan TNI sebagai garda depan diplomasi pertahanan yang berbasis prinsip bebas aktif dan Pancasila.

"TNI harus menjadi pelopor dalam memelihara perdamaian kawasan secara terhormat dan bermartabat," kata Rezasyah.

Karenanya dengan adanya rapat koordinasi ini, Rezasyah berharap seluruh jajaran TNI dapat menyatukan langkah untuk mempertajam upaya diplomasi militer menciptakan perdamaian dunia dan stabilitas kekuatan di kawasan.

Sebelumnya, selama menjabat Kapuskersin TNI, Donny telah melakukan ragam upaya penguatan jejaring diplomasi militer. Salah satu upayanya yakni ketika dirinya memimpin pelaksanaan Military Attaché Gathering 2024 yang mempertemukan atase pertahanan dari negara-negara sahabat dengan pelaku industri pertahanan RI.

Donny sendiri diketahui sebagai salah satu lulusan terbaik Warfare and Strategy Course (WSC), sebuah program pendidikan strategis yang digagas oleh Menteri Pertahanan saat itu, Prabowo Subianto. Latar belakang ini yang memperkuat kemampuannya sebagai perwira diplomatik karena memiliki wawasan strategis dan pemahaman tentang doktrin pertahanan negara.

Baca juga: Upaya Indonesia jadi juru damai dunia melalui "Indo Defence" 2025

Baca juga: TNI berdiplomasi dengan militer negara lain antisipasi kondisi geopolitik

Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |