Baturaja (ANTARA) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menerima bantuan 100 buku bacaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) untuk meningkatkan minat baca warga binaan rutan setempat.
Kepala Rutan Kelas IIB Baturaja Fitri Yady di Baturaja, Minggu, mengatakan bantuan buku ini diberikan sebagai upaya untuk memperkuat budaya literasi di lingkungan pemasyarakatan.
"Buku yang kami terima ini langsung ditempatkan di ruang perpustakaan rutan untuk digunakan oleh warga binaan," katanya.
Bantuan buku tersebut terdiri atas berbagai kategori, mulai dari pengetahuan umum, motivasi, keterampilan, sejarah, hingga bacaan ringan yang sesuai dengan kebutuhan pembinaan intelektual warga binaan.
Baca juga: Perpusnas paparkan prioritas program di tengah efisiensi anggaran
Keberagaman tema buku yang disediakan tersebut, diharapkan mampu memperluas wawasan serta menumbuhkan minat baca di kalangan warga binaan penghuni Rutan Baturaja.
"Kami menyampaikan apresiasi atas dukungan Perpusnas RI yang dinilai sejalan dengan program pembinaan kepribadian di lingkungan pemasyarakatan," katanya.
Menurutnya, ketersediaan bahan bacaan yang memadai dianggap penting untuk mendorong proses edukasi, menambah keterampilan, serta memberikan ruang pengembangan diri bagi warga binaan selama menjalani masa pembinaan.
Dengan adanya tambahan koleksi buku ini, perpustakaan rutan semakin siap menjadi sarana pembelajaran yang inklusif dan bermanfaat bagi warga binaan.
"Bantuan tersebut juga mempertegas komitmen bersama dalam meningkatkan literasi nasional, termasuk di lingkungan pemasyarakatan agar warga binaan memiliki kesempatan yang setara untuk belajar dan berkembang," ujarnya.
Baca juga: Pusat Perbukuan upayakan buku pendidikan jadi indikator dalam rapor
Baca juga: Perpusnas perluas akses buku bacaan atasi indeks literasi rendah
Baca juga: Perpusnas luncurkan 9 buku bertemakan kearifan lokal
Pewarta: Edo Purmana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
