Tips menjaga kualitas tidur dari dokter THT

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis THT dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Retno S Wardani, Sp.THT-KL(K), membagikan tips tidur berkualitas untuk menjaga kesehatan tubuh.

Retno mengatakan, tidur bukan hanya soal berapa lama waktu seseorang tidur, tetapi juga seberapa baik tidur itu dilakukan.

“Tidur adalah bagian dari kesehatan yang perlu dijaga. Oleh karena itu, penting untuk memiliki gaya hidup sehat yang mendukung tidur yang baik,” kata Retno dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Retno menjelaskan bahwa tidur yang sehat terdiri atas enam faktor penting. Pertama, durasi atau berapa lama kita tidur. Kedua, efisiensi, yaitu seberapa cepat kita bisa tertidur. Ketiga, konsistensi waktu tidur dan bangun yang teratur, bahkan di akhir pekan. Keempat, tidur harus sesuai dengan ritme alami tubuh, di mana tidur malam adalah yang terbaik. Kelima, kewaspadaan, yaitu bagaimana kita merasa saat bangun, apakah kita merasa segar dan bisa fokus. Terakhir, kualitas tidur, yaitu apakah kita merasa puas dan cukup istirahat setelah tidur.

Dengan memperhatikan kebiasaan tidur yang sehat dan rutin, Retno menyebut kualitas tidur bisa meningkat, yang pada akhirnya akan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Cara tingkatkan kualitas tidur saat puasa agar tetap berenergi

“Tidur yang baik membutuhkan disiplin dan usaha,” ujarnya.

Di sisi lain, Dr. Rahmanofa Junizaf, Sp.THT-KL(K), menekankan pentingnya kebersihan untuk mendukung kualitas tidur.

Menurut dia, setiap orang memiliki kebiasaan dan kebutuhan yang berbeda, sehingga penting untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

“Pastikan tempat tidur bersih, jauhkan elektronik sebelum tidur, dan atur suhu kamar agar nyaman,” kata Rahmanofa.

Ia juga mengingatkan pentingnya deteksi dini jika ada gangguan tidur, seperti mendengkur atau susah tidur.

Ia mengungkapkan, salah satu cara untuk mengetahui masalah tidur adalah dengan pemeriksaan polisomnografi.

Pemeriksaan ini membantu dokter mengetahui apakah seseorang mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu gangguan pernapasan saat tidur.

Selain itu, ia juga mengungkap mengenai pemeriksaan DICE (Drug Induced Sleep Endoscopy), yang digunakan untuk memeriksa saluran napas atas saat tidur.

“Dengan DICE, kita bisa melihat bagian saluran napas yang mungkin tersumbat saat tidur dan menyebabkan gangguan pernapasan atau mendengkur,” ujarnya.

Baca juga: Pengaturan pola tidur bantu cegah fluktuasi kadar gula darah

Baca juga: Tips tingkatkan kualitas tidur agar terhindar dari penyakit kronis

Baca juga: Dampak kurang tidur bisa mengancam kesehatan mental dan fisik

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |