Ketum LPOI nilai sinergi RI-Tiongkok mampu harmonisasikan kehidupan

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) -

Ketua Umum Lembaga Persaudaraan Ormas Indonesia (LPOI) KH Said Aqil Siradj menilai sinergi Indonesia dengan Tiongkok mampu mengharmonisasikan kehidupan manusia di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu akibat eskalasi konflik global dan peperangan.

"Strategisitas keberadaan Indonesia sebagai negara demokrasi yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan strategisitas keberadaan Tiongkok sebagai negara modern yang maju dan kuat dengan penduduk terbesar di dunia, bila diorkestrasi dengan baik, akan mampu menjadi kekuatan peradaban dunia yang dapat mengharmonisasi kehidupan manusia sejagat raya," ujar Kiai Said.

Hal tersebut dia sampaikan dalam pidato kuncinya di acara "Tadarus Futuristik, Buka Bersama, dan Berbagi bertema Penguatan Jalur Sutra Persahabatan Indonesia dan Tiongkok" di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, Kiai Said menyampaikan bahwa Indonesia dan Tongkok merupakan dua bangsa besar yang memiliki ikatan strategis, baik di masa lalu, saat ini, maupun di masa yang akan datang. Hal tersebut, kata dia melanjutkan, dapat dibuktikan dengan keberadaan sejarah hubungan Nusantara dengan Tiongkok yang telah berlangsung lebih dari 2.000 tahun.

Mantan Ketua Umum PBNU itu juga menyampaikan bahwa Tiongkok dan dunia Islam memiliki relasi historis-spiritual yang sangat kuat. Dia menjelaskan pada era Dinasti Tang atau sekitar tahun 618–905 Masehi, Islam telah berkembang di Tiongkok dan disebarkan secara langsung oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW.

Menurut dia, pertemuan kembali narasi sejarah dan penguatan ikatan-ikatan kultural, spiritual dan ikatan psikologis antara Tiongkok dan Indonesia ataupun Islam diharapkan dapat menjadi perangkat konsolidasi peradaban dan perdamaian dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Tiongkok Untuk Indonesia Wang Lutong menyampaikan saat ini sudah waktunya untuk membangkitkan dan memperkuat kembali Jalur Sutra Indonesia Tiongkok dan menghidupkan Kembali Jalur Sutra Persahabatan Islam di Indonesia dan Islam di Tiongkok.

Jalur Sutra Persahabatan Islam Indonesia-China itu diketahui merujuk pada ikatan psikologis, historis, kultural, dan spiritual antara umat Islam kedua negara.

Dia menilai hal itu dapat menjadi jembatan yang menghubungkan persahabatan Indonesia, Tiongkok, dan dunia Islam, di masa kini dan masa mendatang. Ia juga menyampaikan bahwa persahabatan Indonesia-Tiongkok dan relasinya dengan dunia Islam dapat diibaratkan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

"Keduanya saling melengkapi dan memberi nilai tambah. Ke depan dengan semakin terkonsolidasikannya jalur diplomasi kultural dan spiritual, diharapkan dapat menjadi perekat peradaban dunia sehingga Indonesia dan Tiongkok bisa maju bersama dan dunia semakin damai dan lebih baik," kata dia.

Baca juga: PCINU Tiongkok ingin jadi jembatan pertukaran budaya Indonesia China
Baca juga: Perusahaan-perusahaan Tiongkok memperkuat pengembangan talenta tenaga kerja lokal di wilayah Indonesia

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |