Tasikmalaya (ANTARA) - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap dua petani korban bencana tanah longsor dengan pencarian dibagi menjadi dua titik untuk memudahkan proses pencarian di lahan pertanian Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Masih pencarian, untuk pencarian dibagi menjadi dua titik, titik A adalah titik di mana korban terakhir terlihat oleh saksi, titik B ujung limpahan longsor," kata Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan Tim SAR gabungan mencari dua petani yakni Acu (66), dan Amin (54) yang dilaporkan tertimbun material tanah longsor di area persawahan Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, Ahad (29/6) siang.
Sejak kejadian itu, kata Jembar, tim gabungan melakukan pencarian di area yang terdampak longsoran tanah, begitu juga hari berikutnya sampai pencarian hari keempat belum juga ditemukan.
Baca juga: Tim SAR cari dua petani tertimbun longsor di Tasikmalaya
Baca juga: Polisi berlakukan buka tutup di jalur longsor Garut-Singaparna
"Masih belum membuahkan hasil dalam pencarian dua korban yang tertimbun longsoran," katanya.
Ia menyampaikan upaya pencarian korban dilakukan dengan sejumlah cara menggunakan alat cangkul, dan penyemprotan air ke banyak titik yang disinyalir menjadi titik korban tertimbun longsor.
"Masih menggunakan alat semprot air alkon, dan alat cangkul secara manual karena alat berat tidak memungkinkan untuk ke lokasi," katanya.
Ia menyampaikan pencarian terhadap korban itu sesuai aturan dilakukan selama tujuh hari, batas waktu itu semua tim berupaya maksimal untuk bisa menemukan korban.
Petugas gabungan di lapangan, kata dia, selama ini menghadapi kendala seperti cuaca yang masih turun hujan, dan juga kawasan longsoran yang cukup luas.
"Hambatan cuaca, longsoran yang luas, alat berat tidak bisa masuk," katanya.
Sementara itu, Tim SAR gabungan terdiri dari Kantor SAR, TNI, Polri, BPBD, Tagana, sukarelawan dari relawan penanggulangan bencana, Kampung Siaga Bencana, PMI, dan SIGESIT 119 beserta elemen masyarakat lainnya turun ke titik longsor untuk mencari keberadaan korban.
Sebelum bencana tanah longsor terjadi hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya, tanpa diduga terjadi longsoran tanah tebing yang menggerus dua petani di bawahnya.*
Baca juga: BNPB: Jalan dan listrik di Tasikmalaya putus karena banjir dan longsor
Baca juga: Polisi sebut jalur Gentong dan Salawu di Tasikmalaya rawan longsor
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.