Labuan Bajo (ANTARA) - Bandar Udara (Bandara) Gewayantana Larantuka di Kabupaten Flores Timur tutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Bandara Gewayantana ditutup karena dampak abu vulkanik Gunung Lewotolok," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Gewayantana, Larantuka, Puguh Lukito yang dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis.
Ia menambahkan, pada Kamis erupsi Gunung Lewotolok berdampak kepada ruang udara Bandara Gewayantana Larantuka.
Sebaran Abu Vulkanik (VA) berdasarkan data ASHTAM Lewotolo menyebabkan jalur penerbangan rute Kupang-Larantuka terganggu. "Hasil 'paper test volcanic ash' di landasan pacu mengindikasikan negatif 'volcanic ash'," katanya.
Melansir dari MAGMA Indonesia, Gunung Ili Lewotolok dalam periode pengamatan laporan per enam jam, tanggal 25 September 2024 pukul 18 00-24.00 WITA dilaporkan terdapat sebanyak 52 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 4.6-30.1 mm dan lama gempa 35-75 detik.
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai sebaran debu vulkanik dua gunung api di NTT
Baca juga: Suhu udara di sekitar pusat erupsi Lewotobi capai 40 derajat Celsius
Selanjutnya, dilaporkan juga sebanyak 51 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1.9-5.5 mm dan lama gempa 26-53 detik, satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 2.3 mm dan lama gempa 113 detik. Selanjutnya satu kali gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo 1.9 mm, dan lama gempa 80 detik.
Tingkat aktivitas Gunungapi Ili Lewotolok Level III (Siaga). Karena itu masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius tiga kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Warga juga diimbau mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor arat serta sektor timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Warga diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah Gunung Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi.
Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.