Jakarta (ANTARA) - Ticketmaster, anak perusahaan Live Nation, telah menyetujui serangkaian perubahan penting dalam sistem penjualan tiket pada platformnya.
Persetujuan tersebut diumumkan oleh Otoritas Persaingan Usaha dan Pasar di Inggris (CMA) pada Jumat (25/9) setelah penyelidikan persoalan penjualan tiket konser reuni grup musik, Oasis.
Baca juga: Reuni Oasis Cardiff 2025: Kembalinya legenda britpop setelah 16 tahun
We’ve secured undertakings from #Ticketmaster to provide customers with more pricing information + make sure ticket descriptions are clear.
This follows our investigation into the sale of OasisLive25 tickets.https://t.co/yi54hMLW0B
Once changes are in place fans can expect ????
CMA, dilansir dari Western Telegraph, Minggu, menjelaskan bahwa Ticketmaster memberi label platinum pada tempat duduk tertentu, sehingga harganya meningkat hampir 2,5 kali lipat dari harga tiket standar, tanpa menjelaskan mengapa harganya lebih mahal.
Otoritas Persaingan Usaha dan Pasar di Inggris itu menekankan pentingnya transparansi informasi bagi penggemar yang menghabiskan uang hasil jerih payah mereka.
"Penggemar yang menghabiskan uang hasil jerih payah mereka untuk melihat artis yang mereka cintai layak untuk melihat informasi yang jelas dan akurat, di muka," kata Kepala Eksekutif CMA Sarah Cardell.
Baca juga: Oasis akan batalkan semua tiket yang dijual di situs penjualan kembali
Ticketmaster berjanji untuk ke depannya akan memberikan informasi yang lebih jelas dan transparan mengenai harga tiket, sehingga tidak lagi menimbulkan kesan tidak adil oleh penggemar yang berharap mendapatkan tiket dengan harga yang lebih terjangkau.
Laporan mencatat lebih dari 900.000 tiket dibeli melalui situs tersebut.
Sejumlah penggemar akhirnya membayar sebanyak 355 pound sterling Inggris untuk tiket yang awalnya diiklankan untuk 148 pounds.
Baca juga: Oasis ingatkan konsekuensi pelanggaran syarat penjualan tiket konser
CMA menemukan bahwa Ticketmaster tidak terlibat dalam praktik komersial yang tidak adil atau menggunakan penetapan harga dinamis, namun rekomendasi perubahan disarankan untuk transparansi yang lebih besar.
Perubahan utama yang direkomendasikan meliputi:
Pertama, penggemar akan diberitahu setidaknya 24 jam sebelum penjualan dimulai jika sistem harga bertingkat akan diterapkan.
Kedua, saat mendaftar dalam antrean daring, penggemar akan mendapatkan informasi tentang kisaran harga tiket yang tersedia.
Ketiga, Ticketmaster harus memberikan deskripsi yang akurat tentang tiket dan menghindari penggunaan label yang dapat membingungkan.
Baca juga: Ini harga tiket konser Liam Gallagher
Ticketmaster menyambut baik anjuran penerapan perubahan itu dan berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan komunikasi yang lebih jelas mengenai harga tiket.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penggemar dapat memiliki informasi yang lebih baik dan pengalaman yang lebih memuaskan saat membeli tiket konser di masa mendatang.
"Jika Ticketmaster gagal memenuhi perubahan ini, kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut," kata Sarah pula.
Sementara perwakilan Ticketmaster menyambutnya sembari mendorong Otoritas Persaingan Usaha dan Pasar di Inggris untuk mempertahankan seluruh industri pada standar yang sama.
Baca juga: Pentolan Oasis, Liam Gallagher akan konser di Jakarta
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.