Jakarta (ANTARA) - Legenda dunia komik Marvel Stan Lee dihadirkan lewat teknologi holografi di area "Stan Lee Experience" dalam ajang Los Angeles Comic Con, 26 September hingga 28 Desember 2025.
Untuk bisa memasuki area tersebut dan melihat holografi legenda komik yang meninggal pada usia 95 tahun itu, pengunjung LA Comic Con dikenakan biaya antara 15 hingga 20 dolar AS atau berkisar antara Rp250.000 hingga Rp335.000 (dengan kurs dolar saat ini sekitar Rp 16.678), dilansir dari The Hollywood Reporter, Minggu.
Selain itu, ada juga kesempatan bagi pengunjung untuk mengambil foto atau melakukan percakapan singkat selama tiga menit dengan hologram tersebut.
"Kami tidak akan pernah memasukkan kata-kata yang tidak sejalan dengan hal-hal yang dia bicarakan seumur hidupnya," ujar Kepala Program Warisan Stan Lee, Bob Sabouni.
Meskipun biaya pembuatan tidak disebutkan secara spesifik, proyek itu melibatkan teknologi yang cukup kompleks.
Teknologi holografi itu dikembangkan bersama-sama oleh perusahaan yang berfokus pada kecerdasan buatan, Hyperreal, yang berperan dalam menciptakan avatar realistis, dan Proto Hologram, yang dikenal dengan kemampuan menciptakan pengalaman holografis yang menarik.
Untuk memastikan hologram itu tidak menyimpang dari karakter dan pemikiran Stan Lee yang asli, tim menggunakan rekaman suara dan video dari berbagai wawancara dan penampilan Lee selama hidupnya.
Stan Lee dikenal sebagai pencipta karakter-karakter ikonis seperti Spider-Man, Iron Man, dan Daredevil, dan lain-lain telah menjadi wajah paling menonjol dalam budaya komik.
Baca juga: Zayn Malik ungkap cerita di balik hadiah buku komik langka
Kehadirannya di LA Comic Con kali itu diharapkan dapat memberikan pengalaman yang mendalam bagi para penggemar, terutama generasi muda yang mungkin tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengannya.
Dilansir dari DailyMail, hologram video dalam contoh yang paling terkenal adalah gambar yang diproyeksikan Putri Leia dalam film Star Wars pertama.
Holografi adalah cahaya yang disajikan dalam apa yang tampak sebagai bentuk tiga dimensi.
Bentuk 3D itu dicapai dengan merekam cahaya yang dihamburkan dari suatu objek untuk membangun gambarannya secara terbalik.
Sinar laser dibagi menjadi dua sebelum setengahnya diarahkan ke objek, dengan apa pun yang dipantulkan kembali terekam pada media perekam, seperti kertas foto.
Setengah lainnya, balok referensi, diarahkan pada media perekam untuk membantu mengkoordinasikan gambar yang jelas.
Interferensi antara dua balok saat mereka berpotongan adalah apa yang menciptakan jejak gambar tiga dimensi - yang kemudian diproyeksikan untuk kita lihat.
Untuk pembuatan hologram berukuran 7,5 kaki (untuk memproyeksikan gambar seukuran orang pada umumnya), dilaporkan bernilai 65.000 dolar (Rp1,08 miliar), meskipun laporan menyebutkan bahwa perangkat itu bisa disewakan sehingga harganya lebih murah.
Baca juga: Marvel umumkan film dokumenter "Stan Lee"
Baca juga: Nama Stan Lee akan digunakan sebagai jalan di New York City
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.