Pemkot Pekalongan optimalkan manfaat Rumah Singgah tekan gizi buruk

1 hour ago 2
Rumah Singgah gizi dilaksanakan secara rutin dua kali dalam sebulan yaitu pada minggu pertama dan ketiga

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengoptimalkan fungsi dan tujuan pembentukan program Rumah Singgah Gizi sebagai layanan kesehatan untuk menekan angka gizi buruk balita dan kasus stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Puji Winarti di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa upaya penanganan gizi buruk dan stunting pada balita terus dilakukan dengan melibatkan tenaga medis mulai dari dokter anak, psikolog, ahli gizi, hingga dokter umum.

"Program Rumah Singgah ini, tujuannya adalah menurunkan angka gizi buruk dan stunting pada balita, meningkatkan status gizi dan kesehatan anak, serta memperkuat pengetahuan orang tua dalam memberikan asupan gizi seimbang," katanya.

Selain itu, ia yang didampingi Ketua Tim Kesehatan Keluarga dan Gizi Devi Hardiyanti mengatakan program Rumah Singgah ini sebagai sarana memantau pertumbuhan, edukasi keterampilan termasuk praktik memasak atau makanan pendamping ASI yang sesuai kebutuhan balita.

Baca juga: Mendukbangga: Bantuan nutrisi KRS dapat dilanjutkan ke MBG

Menurut dia, antusias masyarakat cukup tinggi sejak dibukanya program Rumah Singgah pada 2012 yang rata-rata tingkat kunjungan mencapai 15 hingga 20 pasien balita dengan masalah gizi setiap sesi.

Program Rumah Singgah ini, kata dia, juga akan memfasilitasi fisioterapi bagi balita yang memerlukan terapi lanjutan untuk dirujuk langsung dari dokter spesialis anak ke fisioterapi.

"Rumah Singgah gizi dilaksanakan secara rutin dua kali dalam sebulan yaitu pada minggu pertama dan ketiga. Layanan ini terbuka bagi seluruh masyarakat, khususnya bayi dan balita di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan, proses fisoterapi ini dimulai dari deteksi awal (skrining) di puskesmas masing-masing. Jika ditemukan masalah gizi, balita akan dirujuk ke Rumah Singgah Gizi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Akan tetapi. apabila hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya penanganan lanjutan maka pasien kemudian akan dirujuk ke rumah sakit. Semua layanan yang tersedia diberikan secara gratis baik untuk peserta BPJS maupun yang belum memiliki," katanya.

Baca juga: Pemkot Pekalongan libatkan tokoh lintas agama tekan kasus stunting

Pewarta: Kutnadi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |