NATO akan respon tegas proporsional atas ancaman usai serangan drone

2 hours ago 2

Istanbul (ANTARA) - Ketua Komite Militer NATO Laksamana Giuseppe Cavo Dragone, Sabtu (27/9), berjanji akan memberikan respons yang “tegas” dan “proporsional” terhadap setiap ancaman menyusul serangan pesawat nirawak baru-baru ini di beberapa negara.

“Setiap ancaman terhadap wilayah udara, darat, dan laut NATO akan ditangani dengan respons yang tegas dan proporsional. Kami siap. Tidak diragukan lagi,” ujar Dragone dalam konferensi pers bersama dengan Kepala Pertahanan Latvia Kaspars Pudans setelah Konferensi Komite Militer di Latvia.

Dragone mencatat bahwa dugaan serangan pesawat nirawak Rusia baru-baru ini menunjukkan "kesiapan" mereka untuk "segera memperkuat" sekutu mana pun yang terancam.

"Kami tidak mencari konfrontasi, tetapi kami tidak akan ragu untuk melakukan tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk pertahanan kolektif kami," tambahnya.

Sementara itu, Pudans mengatakan bahwa serangan baru-baru ini merupakan bagian dari "kampanye intimidasi dan agresi" yang lebih luas yang bertujuan untuk "mengganggu stabilitas" kawasan sekaligus menguji persatuan mereka.

"Yang jelas, NATO dan Latvia yang tergabung dalam NATO siap mempertahankan setiap sentimeter wilayah NATO. Rencana pertahanan nasional dan regional kami disusun berdasarkan prinsip pertempuran," katanya.

Pudans menambahkan bahwa mereka harus terus memperkuat kemampuan pertahanan mereka di darat, laut, dan udara, dan kredibilitas pencegahan mereka terletak pada kesiapan mereka untuk bertindak tegas terhadap seluruh spektrum ancaman.

"Sementara kami mengharapkan perdamaian, kami bersiap untuk perang, karena persiapan adalah jalan paling pasti menuju kesiapan," tambahnya.

Beberapa sekutu NATO, termasuk Polandia, Rumania, dan Estonia, melaporkan pelanggaran wilayah udara atau gangguan drone bulan ini, beberapa di antaranya dikonfirmasi oleh pejabat NATO berasal dari Rusia.

Moskow membantah adanya pelanggaran di Estonia, mengeklaim bahwa insiden di Polandia tidak disengaja, dan menepis tuduhan Rumania dengan alasan serangan tersebut akibat provokasi Ukraina.

Otoritas Denmark juga menutup wilayah udara di beberapa bandara pada Kamis malam di tengah laporan aktivitas drone.

Laporan tersebut memicu pengalihan penerbangan dan meningkatkan kekhawatiran keamanan atas apa yang digambarkan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen sebagai "perang hibrida yang terjadi di tanah Denmark."

Meski para pejabat belum mengidentifikasi dalang insiden tersebut, Frederiksen menunjuk Rusia sebagai ancaman utama.

Kedubes Rusia di Kopenhagen kemudian menolak tuduhan keterlibatan Rusia, menyebutnya sebagai "spekulasi absurd" yang mendorong pihak berwenang untuk menutup bandara sementara.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Polandia memutuskan tembak jatuh benda terbang langgar wilayahnya

Baca juga: Tiga jet Rusia masuk Estonia, pemerintah ajukan konsultasi kepada NATO

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |