Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyampaikan tarif air minum menjadi penyumbang utama inflasi tahunan Jakarta pada Juni 2025, yakni sebesar 0,63 persen.
"Komoditas-komoditas utama untuk inflasi, yakni tarif air minum dengan andil inflasi 0,63 persen," kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Inflasi Jakarta pada Juni 2025 lebih terkendali dibanding nasional
Selain itu, komoditas lainnya yang menjadi penyumbang inflasi tahunan pada Juni 2025, yakni emas perhiasan dengan andil 0,43 persen, beras (0,08 persen), kopi bubuk (0,06 persen), dan bawang merah (0,06 persen).
Hasanudin mengatakan inflasi Juni 2025 secara tahunan juga sama dengan Mei 2025. Ini menunjukkan Jakarta mampu menjaga stabilitas harga berbagai komoditas khususnya di 11 kelompok pengeluaran seperti transportasi dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
"Memang target 2,5 persen plus minus 1 itu tetap dijaga untuk stabilitas harga dan juga bagaimana dengan ekonomi yang ada di Jakarta," kata dia.
Dia lalu merinci, dari 11 kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yang cukup tinggi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,70 persen; lalu makanan, minuman, dan tembakau (0,49 persen).
Baca juga: Inflasi tahunan Jakarta pada April 2025 tertinggi di Jawa
Baca juga: Inflasi Jakarta April 2025 capai 1,44 persen, terkerek listrik dan emas
Adapun secara bulanan, pada Juni 2025, DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Penyumbang utama inflasi ini yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 0,09 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah daging ayam ras, tomat, cabai rawit, dan sawi putih.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.