Jakarta (ANTARA) - Produser film Indonesia yang berminat kerja sama dengan aktor asal Kroasia diyakini tidak sulit, dengan catatan bahwa kerja sama tersebut melewati prosedur pendekatan yang profesional, seperti dilakukan oleh Suryana Paramita, produser film "Sore: Istri dari Masa Depan".
Mita, demikian ia biasa disapa, saat ditemui ANTARA pada acara konferensi pers film "Sore: Istri dari Masa Depan" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, mengatakan bahwa kerja sama itu terjalin dengan salah satu produser senior di Kroasia bernama Spomenka Saraga.
"Iya, jadi kami kerja sama sama salah satu produser di Kroasia namanya Spomenka Saraga. Bisa dibilang salah satu produser yang sangat senior dan sangat support sama kami," kata Mita.
Baca juga: Sutradara "Sore: Istri dari Masa Depan" ingin penonton film greget
Sewaktu produser Kroasia tersebut mempelajari naskah film "Sore: Istri dari Masa Depan", memeriksa profil para aktor Indonesia dalam film seperti Sheila Dara Aisha dan Dion Wiyoko, ia langsung terbuka untuk bekerja sama karena merasa bahwa mereka adalah nama-nama aktor ternama.
Produser Kroasia tersebut kemudian mengkoneksikan Mita dengan sejumlah nama aktor dengan kredibilitas dan "jam terbang" (pengalaman) yang tinggi dari negaranya, termasuk Goran Bogdan.
Goran dikenal berprestasi saat bermain peran dalam film drama pendek pemenang Palme d'Or di Festival Film Internasional Cannes, Prancis berjudul "The Man Who Could Not Remain Silent" (Pria yang Tidak Bisa Tetap Diam) - judul asli "Čovjek koji nije mogao šutjeti".
Baca juga: Dion Wiyoko dan Sheila Dara pilih proyek film dengan naskah menarik
Itu kenapa, nama aktor beken itu bisa muncul dalam film "Sore: Istri dari Masa Depan", memerankan tokoh Charles.
Ketika menghubungi Goran lewat panggilan video, Mita merasa seperti obrolan dengan teman saja karena diskusi saat itu sederhana sekali.
Ditambah, entah bagaimana, Goran sudah mempelajari naskah film "Sore: Istri dari Masa Depan". Sehingga aktor tersebut sudah tidak lagi banyak bertanya, langsung setuju bekerja sama karena merasa dia suka dengan ceritanya.
Baca juga: Alasan Dion Wiyoko dan Sheila Dara ambil peran di film "Sore"
Setelah itu, Mita pun meneruskan Goran kepada penulis dan sutradara film Yandy Laurens untuk memproses tahapan selanjutnya yaitu "reading section".
"Begitupun juga pendekatan dengan Lara Nekic, gitu (sama)," kata Mita.
Terlepas dari nama besar kedua aktor itu yang telah berprestasi bagi perfilman di negaranya, Mita tidak merasakan adanya "jurang" perbedaan yang mendalam antara alur kerja bareng aktor asing dengan alur kerja bareng aktor domestik.
"Mereka tidak kasih permintaan khusus, misalnya gaya syutingnya nanti harus begini-begitu, enggak ada. Yang penting (buat mereka) bagaimana cerita di film bisa tersampaikan dengan baik, begitu," kata Mita.
Baca juga: Geng Cinta janjikan film "Rangga & Cinta" hadirkan daya tarik baru
Sejalan dengan pernyataan produser, sutradara Yandy Laurens mengaku awalnya was-was ketika diberitahu soal adanya aktor asing yang tertarik memproses "reading section" dengannya untuk film "Sore: Istri dari Masa Depan".
"Dua minggu sebelum syuting, aktor bilang sama saya untuk 'reading' dengan mereka. Kaget sekali kami karena dari 'reading' itu takutnya beda cara dengan mereka, tapi ternyata sama, cara kerjanya sama kayak di Indonesia," kata Laurens.
Terkait guncangan kultur, terutama karena perbedaan bahasa, bagi Laurens, itu bukan masalah berarti bagi aktor yang sudah memiliki "jam terbang" yang tinggi.
"Asalkan punya kecintaan pada cerita yang ingin disampaikan, kami bisa tetap menyatu. Ada satu visi yang sama bahwa yang terpenting adalah bagaimana pesan di ceritanya bisa tersampaikan. Di ruang 'reading', itu yang terjadi," kata Laurens
"Semua punya pendapat, ini bukan tentang aku dan keaktoran aku, tetapi tentang ceritanya," ujar dia menegaskan.
Baca juga: Fadli Zon: Indonesia butuh 10 ribu layar bioskop, baru punya 2.500
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.