Swiatek tanggapi spekulasi soal keikutsertaannya di Wimbledon

14 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Iga Swiatek menanggapi spekulasi yang beredar di sejumlah media di negara asalnya dan di sosial media yang menyebut petenis Polandia itu tidak akan serius bermain di musim lapangan rumput.

"Selama beberapa hari terakhir, saya melihat jutaan komentar yang tidak benar. Saat ini ada begitu banyak teori yang menurut saya tidak benar, khususnya di media Polandia," kata Swiatek dalam konferensi pers pascaturnamen Internazionali d'Italia di Roma, dikutip dari WTA, Rabu.

Swiatek memahami perannya sebagai selebritas dengan predikat juara Roland Garros empat kali dan petenis peringkat 2 dunia saat ini.

"Kalian suka membuat beberapa artikel yang akan menarik perhatian orang -- saya mengerti. Itu bagian dari pekerjaan," kata Swiatek.

"Tapi ya, yang pasti saya tidak akan melewatkan Wimbledon. Saya benar-benar ingin belajar bermain di lapangan rumput dengan lebih baik."

"Setiap tahun adalah kesempatan yang berbeda. Saya pasti akan bermain di Wimbledon, kecuali jika saya cedera," ujar petenis berusia 23 tahun itu.

Catatan menang-kalah Swiatek di Wimbledon 11-5 tidak sebanding dengan hasil yang ia peroleh di tiga Grand Slam lainnya -- Roland Garros (35-2), US Open (20-5), dan Australian Open (22-7). Ironisnya, satu-satunya gelar tunggal junior yang dimenangi Swiatek terjadi pada 2018 di Wimbledon.

Baca juga: Gauff dan Andreeva berpeluang kembali bertemu di perempat final Roma

Di Roma, semua mata akan tertuju pada kemampuan Swiatek untuk bangkit kembali di salah satu tempat favoritnya dalam tur. Ia belum pernah mencapai final sejak memenangi Roland Garros hampir setahun yang lalu, dan mengalami serangkaian kekalahan yang menguras kepercayaan dirinya tahun ini.

Menurut hasil undian WTA 1000 Roma Open, Swiatek diperkirakan mengalami kesulitan untuk mencapai perempat final meski memiliki keunggulan head-to-head atas sebagian besar pesaing utamanya di undian grup yang sama.

Namun, banyak dari mereka yang telah mencetak kemenangan penting atas Swiatek atau mendorongnya hingga batas maksimal.

Unggulan ke-29 Danielle Collins yang diproyeksikan menjadi lawannya di babak ketiga, mengalahkannya di semifinal Australian Open 2022 dan kemudian memaksanya bermain tiga set pada tiga kesempatan.

Selain Collins, Swiatek dijadwalkan menghadapi juara dua kali dan unggulan ke-16 Elina Svitolina di babak 16 besar. Petenis Ukraina itu baru saja meraih 11 kemenangan beruntun, meliputi gelar Rouen dan semifinal Madrid serta mengalahkan Swiatek di perempat final Wimbledon 2023.

Unggulan ke-5 Madison Keys yang mengalahkan Swiatek dari match point di semifinal Australian Open, dan kemudian menang 6-0 pada set pertama atas Swiatek di perempat final Madrid pekan lalu, bisa jadi lawannya di delapan besar.

Baca juga: Zverev incar peringkat satu dunia

Baca juga: Sinner tak ingin berekspektasi terlalu tinggi di Roma Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |