Sugiyama sebut faktor mental jadi kendala timnya kala bersua Thailand

1 month ago 12

Surabaya (ANTARA) - Pelatih tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia Marcos Sugiyama menyebut faktor mental menjadi kendala timnya kala bersua Thailand.

Tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia mengakui ketangguhan Thailand tiga set langsung, 0-3 (24-26, 19-25, 22-25) pada pertandingan perebutan tempat kesembilan hingga ke-16 Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21 Putri 2025 yang berlangsung di GOR Pancasila, Surabaya, Jawa Timur, Jumat malam WIB.

Kekalahan ini juga sekaligus memupus asa dari tim Srikandi Muda untuk menempati peringkat kesembilan dunia.

"Pada awalnya kami mencoba untuk menjadi lebih agresif melawan Thailand. Pada akhirnya, pendapat saya adalah kami terlalu terkena mental karena kami sudah mencoba tapi reaksi tubuhnya tidak menjawab pikiran," kata Marcos Sugiyama kepada pewarta.

Baca juga: Timnas U-21 Indonesia akui ketangguhan Thailand tiga set langsung

Marcos Sugiyama menyebut bahwa pemainnya pada laga kali ini terlalu sering melakukan kesalahan hingga kehilangan poin demi poin yang menguntungkan posisi Thailand.

Pelatih berkebangsaan Brasil-Jepang ini mengaku telah melakukan sejumlah rotasi untuk bisa mengatasi masalah di atas lapangan tersebut. Namun strateginya nyatanya tak berjalan begitu lancar.

"Secara umum tim kami hari ini tidak dalam kondisi yang baik karena kami menghilangkan banyak hal yang mudah. Kami mencoba untuk mengembalikan diri tapi kami kehilangan 5-6 poin..Kami mencoba untuk merotasi pemain lain tapi tetap sama," ungkap Marcos Sugiyama.

Selanjutnya, Indonesia akan bersua Korea Selatan pada laga perebutan tempat ke-13 hingga ke-16 yang berlangsung pada Sabtu.

Baca juga: Indonesia terhenti di babak 16 besar Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21

Baca juga: Ini target Gendhis di Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21 Putri 2025

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |