Banyuwangi (ANTARA) - Koordinator Unit Pencarian dan Pertolongan (search and rescue unit/SRU) Darat Kombes Pol Rama Samtama Putra menyatakan bahwa penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki pada Minggu (6/7) kemarin merupakan korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya.
"Setelah dilakukan identifikasi oleh tim Identifikasi Korban Bencana -disaster victim identification/DVI- di RSUD Blambangan, sudah terindentifikasi penumpang kapal," kata Kombes Pol Rama dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi fasilitasi tempat autopsi korban kapal tenggelam
Dengan demikian, jumlah korban meninggal dalam insiden kecelakaan Kapal Tanu di Selat Bali itu bertambah menjadi tujuh orang. Selain itu, 30 orang ditemukan selamat dan 28 orang masih dalam pencarian.
Menurut dia, dari hasil identifikasi tim DVI Polda Jawa Timur diketahui mayat tersebut atas nama I Kadek Oka (51) warga Desa/ Kecamatan Pranjangan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
Baca juga: Tim SAR akan perluas pencarian korban kapal tenggelam di permukaan
Selanjutnya, menurut Kombes Pol Rama, jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam itu akan diserahkan kepada keluarganya.
"Nantinya diserahkan langsung kepada keluarga korban oleh tim DVI di RSUD Blambangan," kata Kapolresta Banyuwangi itu.
Sementara itu, Tim DVI Polda Jatim AKBP Adam Bimantoro menambahkan, untuk mayat kedua jenis kelamin laki-laki yang ditemukan pada Minggu (6/7) sore oleh nelayan di bagian selatan Selat Bali, sampai saat ini masih dalam indentifikasi untuk memastikan kebenarannya.
"Nanti setelah selesai identifikasi oleh tim, hasilnya akan kami sampaikan," katanya.
Baca juga: Anggota Komisi VII DPR RI temui keluarga korban kapal tenggelam
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 orang penumpang, 12 ABK/kru dan 22 unit kendaraan mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam lalu.
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.