Menkomdigi sebut 2.333 desa belum terkoneksi internet

2 hours ago 2

Bandung (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyebut sebanyak 2.333 desa di Indonesia belum memiliki koneksi internet, sehingga butuh kolaborasi banyak pihak untuk mengatasinya.

“Angka ini semua kami yakini adalah angka yang target yang masuk akal jika kita semua bergabung tangan untuk menyelesaikan PR-PR ini bersama,” kata Meutya saat sebagai pemimpin upacara merayakan Hari Bhakti Postel ke-80 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Meutya turut menyebut 2.017 desa saat ini hidup tanpa mendapat layanan 4G. Kondisi tersebut juga dialami oleh 316 desa yang mayoritas berupa ladang non-pemukiman.

Tantangan tersebut dinilainya menjadi tugas bersama dalam meningkatkan angka konektivitas di Indonesia tembus 80 persen. Menurutnya, perjuangan dalam membangun konektivitas tidaklah sulit.

Baca juga: Komdigi sebut larangan ungkap data pribadi tak batasi kerja jurnalis

Mengingat pada tanggal 27 September 1945 Angkatan Muda Perusahaan Telepon dan Telegraf (AMPTT) dengan semangat kerja samanya berhasil menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia untuk pertama kali kepada dunia dengan mengambil alih Perusahaan Telepon dan Telegraf (PTT) dari kekuasaan Jepang.

“Kita akan dorong terus bersama dengan komitmen bahwa hari ini perjuangan belum selesai dengan semangat meneruskan segala perjuangan yang telah dilakukan angkatan muda dari Postel di tahun 1945,” kata Meutya.

Meutya melanjutkan di masa kini, upaya yang diperlukan untuk membenahi permasalahan tersebut yakni dengan meningkatkan penetrasi fixed broadband rumah tangga, yang saat ini angka konektivitasnya masih 27,4 persen.

Selain meningkatkan konektivitas, pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang berdaulat juga menjadi bagian dari strategi dalam memperkokoh pertahanan nasional.

Baca juga: Kemkomdigi optimalkan AI Talent Factory percepat program prioritas

Terutama dalam situasi geopolitik yang beberapa waktu belakangan berkembang dengan amat dinamis, serta terjadinya pertikaian antarsejumlah negara yang salah satunya menargetkan infrastruktur telekomunikasi lumpuh selama perang.

“Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional perlu didorong ke angka delapan persen dan ini hanya dapat dicapai jika kita semua berkontribusi khususnya di bidang digitalisasi yang menjadi motor penggerak utama,” ucap dia.

Sebagai bentuk komitmen bersama, dalam acara itu sejumlah pelaku industri informasi, komunikasi dan telekomunikasi (ICT) dan digital menandatangani deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen mempercepat digitalisasi dalam rangka mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Adapun pelaku industri ICT dan digital yang menandatangani deklarasi itu seperti PT. Telkom Indonesia Tbk., PT. Telkomsel, PT. Indosat Tbk., PT. XLSmart Tbk., Huawei Indonesia, Ericsson Indonesia, Aspimtel, Mastel, APJII, APJATEL, ASKALSI, ATSI, ASIOTI, INDOTELKO, Pos Indonesia, Bakti Komdigi hingga Pandi.

Baca juga: Angga Raka sebut Badan Komunikasi Pemerintah transformasi dari PCO

Baca juga: Komdigi salurkan anggaran untuk infrastruktur hingga ekosistem digital

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |