Sokka Gakkai: Gus Dur dan Ikeda tokoh teladan dalam dialog antaragama

1 hour ago 1
Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid dan guru kami, Ikeda Sensei, telah menghabiskan kehidupan mereka berkeliling dunia, menjalin dialog lintas agama...

Jakarta (ANTARA) - Soka Gakkai Jepang menilai sosok Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan filsuf Buddha sekaligus pendiri Sokka Gakkai, Daisaku Ikeda, merupakan tokoh teladan dalam dialog antaragama.

"Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid dan guru kami, Ikeda Sensei, telah menghabiskan kehidupan mereka berkeliling dunia, menjalin dialog lintas agama, termasuk dengan umat Kristen dan Yahudi, serta berbagai agama lainnya. Bagi kami, mereka adalah teladan dalam dialog antaragama," ujar Wakil Presiden Soka Gakkai Jepang Hirotsugu Terasaki di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu.

Pernyataan Terasaki tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam pameran Gus Dur dan Daisaku Ikeda di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, yang dibuka sejak 1 Oktober hingga 7 Oktober 2025.

Baca juga: Inaya hadirkan pesan perdamaian Gus Dur dan Ikeda lewat pameran

Hirotsugu Terasaki memandang Gus Dur dan Daisaku Ikeda merupakan dua tokoh yang memiliki kesamaan visi untuk mengakhiri peperangan dan menjaga perdamaian di atas muka bumi.

Menurutnya, dialog antarumat beragama merupakan jembatan untuk menghapus kesalahpahaman dan prasangka atas komunitas berbeda. Hal ini juga pernah dialami oleh komunitas Jepang di pertengahan tahun 90-an saat informasi mengenai agama Islam masih terbatas.

"Namun guru kami, Ikeda Sensei memilih untuk mengunjungi langsung berbagai negara, berdialog dengan banyak orang secara tatap muka, dan dengan demikian memperdalam pemahamannya tentang dunia Islam," kata dia.

Baca juga: Pameran Sutra Bunga Teratai digelar Soka Gakkai Indonesia di UI

Ia berterima kasih atas penyelenggaraan kegiatan ini, terutama kepada keluarga besar Abdurrahman Wahid yang tetap menjaga hubungan baik dengan Soka Gakkai.

Sementara itu Ketua Pelaksana Inayah Wulandari Wahid mengatakan kegiatan ini digelar untuk memperingati 15 tahun pertemuan Gus Dur dan Daisaku Ikeda, yang dituliskan dalam sebuah buku.

"Jadi ini untuk memperingati keluarnya buku tersebut. Kenapa mesti diperingati? Karena ini salah satu wasiat Gus Dur dan Ikeda bahwa buku ini harus tersebar luas dan sangat penting karena berbicara tentang kondisi dunia," kata Inayah.

Inayah menjelaskan setelah digelar di Masjid Istiqlal, pameran ini akan dilanjutkan di dua tempat lainnya yakni Makara Art Centre Universitas Indonesia (UI) dan Pusat Kebudayaan Soka Gakkai Indonesia.

Baca juga: R20, Gus Dur, dan Perdamaian Dunia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |