Garut (ANTARA) - Bupati Garut, Jawa Barat, Abdusy Syakur Amin menyatakan tiga dari 131 korban keracunan makanan diduga dari Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kadungora, Kabupaten Garut, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut untuk penanganan lebih intensif.
"Ada tiga orang ke rumah sakit, karena perlu penanganan yang lebih intensif," kata Bupati Abdusy Syakur Amin di Garut, Rabu.
Ia menuturkan laporan yang diterima terdapat 131 orang mendapatkan penanganan medis di dua tempat yakni Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles.
Selain di dua puskesmas itu, kata dia, untuk tiga pasien termasuk diantaranya seorang balita harus dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di RSUD dr Slamet Garut.
"Balita termasuk yang dibawa ke rumah sakit," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut tetapkan KLB kasus dugaan keracunan MBG
Ia menyampaikan pemerintah daerah sudah melakukan penanganan cepat, sekaligus menyiapkan sejumlah tenaga kesehatan yang siaga merawat pasien keracunan makanan.
Selain tenaga kesehatan, kata dia, seluruh peralatan medis, oksigen, dan juga obat-obatan, dipastikan sudah siap, sampai mereka kembali pulih untuk beraktivitas seperti biasa.
"Semua terkendali dan kita lihat beberapa orang sudah kelihatan wajahnya mulai cerah. Saya berharap mereka itu bisa kembali ke rumahnya masing-masing," kata Bupati Abdusy.
Pihaknya tidak hanya menangani pasien keracunan, tapi juga menelusuri daerah dan mencari tahu warga yang mendapatkan sajian MBG untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Baca juga: Petugas medis tangani siswa korban diduga keracunan MBG
Jika ada yang mengeluhkan sakit, kata dia, maka secepatnya harus diperiksa oleh petugas medis di puskesmas untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Ia menambahkan kasus keracunan di Kecamatan Kadungora sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga penanganannya bisa lebih intensif termasuk pemerintah menjamin seluruh biaya penanganan medisnya.
Kejadian keracunan diduga dari sajian MBG di Kecamatan Kadungora itu merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya menimpa siswa MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, dan SMP Siti Aisyah, kemudian SDN 2 Mandalasari pada Selasa (16/9/2025) dengan jumlah korban sebanyak 657 orang.
Kejadian kali ini menimpa siswa SD, kemudian SMP PGRI Kadungora, dan SMP Negeri 1 Kadungora, termasuk balita, dan seorang guru.
Baca juga: BGN nonaktifkan 56 SPPG imbas kasus keracunan MBG yang berulang
Baca juga: Ketua Komisi X DPR: Evaluasi Program MBG bukan berarti MBG dihentikan
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.