Harapan baru inovasi alat kesehatan Indonesia di ajang global

1 hour ago 1
Inovasi besutan anak muda Indonesia ini berupa aplikasi smartphone yang mampu menganalisis hasil mikroskopis tuberculosis (TB) pada fase monitoring

Singapura (ANTARA) - Startup besutan delapan anak muda Indonesia, Oculab, berhasil membawa harapan baru bagi industri alat kesehatan (alkes) nasional, melalui panggung inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Tim Oculab beranggotakan delapan orang dengan rata-rata usia 23 tahun. Meski masih muda, semangat mereka untuk menghadirkan solusi kesehatan terasa kuat.

Para inovator muda ini yaitu Luthfi Munir, Bunga Prameswari, Klarisa Ramadhanti, Rasyad Caesarardhi, Alifiyah Ariandri, Annisa Az Zahra, Rangga Brata, dan Dyah Mahyastuti.

Startup Oculab pernah mengikuti berbagai kompetisi inovasi internasional, mulai dari Hult Prize hingga ajang inovasi di Osaka, Jepang, yang memperkuat kehadiran inovasi mereka.

Terbaru, Oculab terpilih sebagai satu dari 60 finalis dalam ajang bergengsi Lee Kuan Yew Global Business Plan Competition (GBPC) edisi ke-12 yang diselenggarakan oleh Singapore Management University, Institute of Innovation & Entrepreneurship (SMU IIE) di Singapura.

Kompetisi ini diikuti oleh 1.572 pendaftar dari 91 negara, menjadikannya salah satu panggung internasional paling prestisius bagi startup muda.

Para finalis tersebut bersaing memperebutkan total hadiah senilai 2,5 juta dolar Singapura atau sekitar Rp32 miliar, berupa uang tunai, dukungan non-tunai, serta mentorship dari mitra terkemuka seperti Antler, Indorama Ventures, Sino Group dan The GEAR by Kajima.

Baca juga: Kemenperin perkuat pasar industri alat kesehatan lewat P3DN

Proses monitoring deteksi TB oleh Oculab di Jakarta, Senin (21/7/2025) (ANTARA/HO-Oculab)

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |