Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 10 orang peserta Sekolah Kepemimpinan Perempuan (SKP) 2025 yang diinisiasi Srikandi Berkarya memperkuat kapasitas perempuan muda dengan melakukan visitasi ke Kantor Komunikasi Kepresidenan RI (Presidential Communication Office/PCO).
Berdasarkan keterangan diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan kegiatan itu menjadi rangkaian kunjungan puncak yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdialog langsung dengan jajaran staf kepresidenan mengenai kepemimpinan, komunikasi publik, serta pengarusutamaan gender dalam kebijakan strategis.
Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi PCO Muhammad Isra Ramli bersama Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati dan Chaca Annisa menyambut para peserta SKP 2025.
Baca juga: Srikandi Berkarya gelar diskusi perubahan iklim Womate Talks
Mereka menyampaikan gambaran mengenai tugas pokok, visi-misi, dan struktur kerja PCO, yang berperan mendukung Presiden dalam menyusun narasi kebijakan, menyampaikan informasi strategis kepada publik, serta memastikan komunikasi pemerintah berjalan efektif dan inklusif.
Kegiatan yang berlangsung selama dua jam, mulai pukul 10:00 WIB hingga 12:00 WIB, tidak hanya diisi dengan pemaparan dari perwakilan PCO, tetapi juga diskusi interaktif.

Para peserta SKP secara kritis mengajukan pertanyaan seputar sejauh mana pengarusutamaan gender diterapkan dalam kebijakan Presiden, serta bagaimana perempuan dapat berperan lebih besar dalam proses perumusan kebijakan publik.
Visitasi ke PCO itu merupakan kegiatan puncak dari rangkaian kunjungan lapangan yang telah diikuti oleh seluruh 30 peserta SKP 2025.
Baca juga: Srikandi Berkarya-Green Neighbour gelar FGD bahas perempuan dan iklim
Sebelumnya, peserta telah melakukan kunjungan ke Yayasan PEKKA untuk belajar dari pengalaman women leaders di akar rumput, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora RI) untuk memahami kebijakan kepemudaan dan peran perempuan di sektor publik.
Selain itu, visitasi juga dilakukan ke Kompas Gramedia untuk melihat praktik kepemimpinan perempuan di dunia korporasi dan media.
Hasil pembelajaran dari seluruh rangkaian visitasi akan dituangkan dalam bentuk proyek akhir yang dipresentasikan pada kegiatan Grand Closing SKP 2025 pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Acara itu akan menghadirkan forum uji publik yang mengundang pegiat komunitas, anak muda, serta perempuan dari berbagai latar belakang untuk memberikan masukan langsung terhadap gagasan para peserta.
Baca juga: Komunitas pemberdayaan perempuan Srikandi Berkarya rayakan HUT pertama
Sekolah Kepemimpinan Perempuan merupakan program inkubasi kepemimpinan berbasis gender yang dirancang oleh Srikandi Berkarya untuk membangun pemahaman dan keterampilan kepemimpinan bagi perempuan muda.
Program itu berlangsung selama tiga minggu intensif, melibatkan 30 peserta berusia 18 hingga 25 tahun yang mendapatkan pendampingan dari narasumber dan mentor, serta mengerjakan proyek kepemimpinan secara berkelompok.
Dengan mengusung nilai inklusif, kolaboratif, dan kontributif, SKP berkomitmen melahirkan jejaring pemimpin perempuan muda yang mampu mendorong kesetaraan gender dan menghadirkan representasi perempuan yang substantif di berbagai sektor.
Baca juga: Srikandi Berkarya gelar diskusi pemberdayaan-kepemimpinan perempuan
“Melalui visitasi ini, kami ingin memberikan eksposur langsung kepada peserta untuk melihat bagaimana kepemimpinan perempuan bekerja di berbagai sektor strategis," kata perwakilan Srikandi Berkarya.
"Harapannya, mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu memetakan peluang dan tantangan nyata agar dapat menjadi representasi perempuan yang melampaui sekadar simbolik,” tambah perwakilan Srikandi Berkarya.
Baca juga: Srikandi Berkarya gelar diskusi bahas ruang digital untuk perempuan
Baca juga: Srikandi Berkarya ajak pemudi bangun negeri
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.