Jakarta (ANTARA) - Selvi Gibran Rakabuming mengingatkan pentingnya kepedulian kolektif untuk menciptakan laut yang sehat, saat menghadiri Kick Off “Laut Sehat Bebas Sampah (Laut Sebasah)” di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu.
Kehadiran Selvi bersama anggota Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Era Kabinet Merah Putih di acara tersebut sekaligus peletakan batu pertama Pengembangan Kawasan Mangrove Nasional yang merupakan rangkaian dari peringatan Bulan Cinta Laut.
Dalam keterangan Seruni yang diterima di Jakarta Utara, Rabu, Selvi tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB dan disambut oleh Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan serta Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono.
Dalam pesannya, Selvi mengingatkan pentingnya kepedulian kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah awal menciptakan laut yang sehat.
Dia menyampaikan bahwa perubahan gaya hidup masyarakat dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti memilah dan membuang sampah pada tempatnya serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Baca juga: Selvi Gibran ajak UMKM ikuti tren dan perkuat kualitas produk
“Kita semua harus menjaga lingkungan kita agar lingkungan kita bersih, lestari, sehat, dan bebas sampah,” kata dia.
Dia juga menekankan dampak negatif dari pencemaran laut terhadap ekosistem dan manusia, seraya mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan plastik.
Menurut Selvi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), sampah plastik dapat didaur ulang menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis, seperti dompet, tas, dan tempat pensil.
“Sampah itu juga bisa diolah, bisa dijadikan sesuatu yang punya nilai lagi. Kalau tadi hasil kerajinannya bagus, itu bisa dijual kembali," jelasnya.
Lebih lanjut, Selvi mendorong kolaborasi lintas sektor dalam gerakan lingkungan ini. Seruni, sebagai mitra pemerintah, diharapkan dapat menjadi jembatan kerja sama dengan berbagai pihak demi mewujudkan Indonesia yang bersih, sehat, dan bebas sampah.
“Saya yakin banyak sekali pihak yang siap mengulurkan tangannya untuk bekerja bersama kita (Seruni), untuk menjaga lingkungan kita, untuk melestarikan lingkungan kita,” ucapnya.
Sebagai informasi, Indonesia menghasilkan lebih dari 50 juta ton sampah per tahun, dan sebagian besar di antaranya berpotensi mencemari ekosistem laut dan pesisir.
Baca juga: Selvi Gibran paparkan manfaat permainan tradisional sambut HAN 2025
Untuk itu, program “Laut Sebasah" ditujukan sebagai strategi jangka panjang yang tidak hanya menargetkan pengurangan sampah laut secara signifikan hingga 2029, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan.
Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, dalam laporannya, menegaskan pentingnya kesinambungan program ini dalam jangka panjang.
Dia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan ekosistem laut dan pesisir yang membutuhkan kolaborasi semua pihak.
"Program Laut Sebasah merupakan langkah konkret yang kita lakukan dari hulu ke hilir. Tentunya ini tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bersama-sama, kolaborasi dengan kementerian/lembaga sampai dengan tingkat daerah dan tingkat perorangan," ujar Didit.
"Penyelesaian isu sampah, terutama di laut, wajib kita teruskan, dan mangrove kita lestarikan bersama sehingga pelaksanaan kegiatan Lestari Mangrove ini akan berlangsung sepanjang masa untuk anak-anak dan cucu-cucu kita ke depan,” imbuhnya.
Pengembangan Kawasan Mangrove Nasional Kamal Muara yang dimulai hari ini dirancang dengan pendekatan zona fungsional, mencakup zona pemanfaatan, konservasi, edukasi dan budaya, serta pembibitan dan pengelolaan sampah.
Baca juga: Selvi Gibran tegaskan peran perempuan dan Gen Z menuju Indonesia Emas
Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp500 miliar dan diproyeksikan memberikan dampak ekonomi langsung hingga Rp203,4 miliar per tahun, dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 1.300 orang.
Selain itu, kawasan ini juga ditargetkan menjadi sumber karbon kredit berbasis ekosistem biru, yang berkontribusi pada agenda perubahan iklim nasional.
Kegiatan ini turut diisi dengan aksi penanaman mangrove serta penandatanganan nota kesepahaman strategis antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan sejumlah kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Inisiatif ini menjadi simbol dimulainya kolaborasi lintas sektor dalam pemulihan lingkungan pesisir, termasuk integrasi edukasi publik melalui program Sekolah Pantai Indonesia.
Selvi juga meninjau pameran UMKM ramah lingkungan yang menampilkan produk-produk berbasis daur ulang dan hasil laut bernilai tambah. Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi pengolahan sampah, serta penyerahan bantuan sosial dan sarana prasarana pengelolaan sampah yang dipusatkan di Gelanggang Olahraga (GOR) Kamal Muara.
Seluruh rangkaian kegiatan menjadi bagian dari peringatan Bulan Cinta Laut, sebagai momentum kolektif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan laut demi masa depan generasi mendatang.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.