Jakarta (ANTARA) - Banyak orang mengenal nikotin hanya sebagai zat yang membuat seseorang kecanduan rokok. Padahal, efeknya jauh lebih luas dan bisa mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh.
Zat ini memang bekerja cepat di otak, memberikan sensasi tenang atau meningkatkan fokus dalam waktu singkat. Namun di balik efek instan tersebut, nikotin menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang sering kali tidak disadari. Memahami dampak nikotin secara menyeluruh penting agar Anda bisa mengambil langkah yang lebih bijak untuk menjaga kesehatan.
Apa yang terjadi saat tubuh terpapar nikotin?
Saat seseorang mengisap rokok, nikotin langsung terserap ke dalam darah dan mencapai otak hanya dalam waktu sekitar 10 detik. Di otak, nikotin memicu pelepasan zat kimia tertentu yang memberikan perasaan senang dan fokus sementara.
Meskipun efek tersebut terasa menyenangkan, sayangnya hanya berlangsung singkat. Dalam jangka panjang, nikotin memberikan dampak pada berbagai bagian tubuh, di antaranya:
1. Otak dan kesehatan mental
Nikotin dapat mengubah keseimbangan kimia di otak. Dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi berat. Seseorang yang sering terpapar nikotin juga lebih rentan mengalami kecemasan atau gangguan suasana hati.
2. Kulit dan penampilan
Nikotin menyempitkan pembuluh darah, termasuk di area kulit. Akibatnya, kulit tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Hal ini bisa menyebabkan penuaan dini, kulit kusam, dan munculnya kerutan lebih cepat dari seharusnya.
3. Jantung dan pembuluh darah
Nikotin meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Ia juga menyempitkan arteri, sehingga aliran darah ke jantung menjadi terbatas. Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
4. Paru-paru
Baik dari rokok maupun vape, nikotin dapat menurunkan kapasitas paru-paru dalam jangka panjang. Ini juga meningkatkan risiko terkena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan gangguan pernapasan lainnya.
5. Gejala fisik lainnya
Penggunaan nikotin bisa memicu berbagai efek samping seperti pusing, sakit kepala, jantung berdebar, dan mual. Dalam jumlah besar, nikotin juga tergolong zat beracun yang bisa menyebabkan keracunan, terutama jika tertelan atau terserap melalui kulit oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
Adiktif dan sulit dilepaskan
Nikotin adalah salah satu zat paling adiktif. Ini sebabnya banyak orang kesulitan berhenti merokok meski sudah menyadari bahaya kesehatannya. Tak hanya dari rokok, nikotin juga ditemukan dalam produk tembakau lain, termasuk vape dan tembakau kunyah.
Meski sulit, berhenti dari paparan nikotin bukan hal yang mustahil. Ada banyak bantuan yang tersedia, mulai dari terapi pengganti nikotin (seperti permen karet atau plester), obat-obatan resep, hingga konseling. Langkah pertama adalah menyadari bahwa efek nikotin tidak hanya soal kecanduan, tapi juga soal kesehatan secara menyeluruh.
Baca juga: Berhenti merokok? ini 7 reaksi tubuh yang mungkin Anda alami
Baca juga: Bukan hanya nikotin, ini zat-zat beracun lain dalam rokok
Baca juga: Cara kendalikan diri agar terlepas dari nikotin
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025