Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Forum Rektor Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) berkolaborasi menyusun rencana strategis (renstra) terkait revitalisasi LPTK.
Revitalisasi tersebut merupakan program peningkatan kapasitas dan kapabilitas LPTK sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029.
"Perlu adanya sinergi dalam mengembangkan program-program LPTK agar tepat sasaran, menghasilkan, dan berdampak. Bulan Mei 2025, ditargetkan kickoff," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: LPTK diminta tidak terobsesi penerimaan banyak mahasiswa
Togar mengatakan pihaknya bersama Forum Rektor LPTK juga mengidentifikasi sejumlah hal lainnya, seperti SMA Unggul Garuda, pendidikan tinggi vokasi, pendidikan dokter, dan lainnya.
"Target kita adalah menyelesaikan renstra terkait LPTK dan pelaksanaan program dari sisi monitoring dan evaluasi," ujarnya.
Senada dengan Togar, Direktur Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif Kemdiktisaintek, Ardi Findyartini menambahkan upaya revitalisasi LPTK yang sudah dilaksanakan adalah peningkatan akreditasi LPTK dan Program Pendidikan Guru (PPG) yang juga ada di RPJMN tahun 2025-2029.
"Integrasi strategi dan sistem pembelajaran transformatif dan peningkatan kualitas SDM di LPTK dan PPG menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari revitalisasi LPTK," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Rektor LPTK, Wayan Lasmawan menjelaskan saat ini terdapat tiga isu utama berkenaan dengan persoalan dasar dalam revitalisasi peran LPTK
Pertama, terkait reformasi di pendidikan guru mulai dari rekrutmen calon guru, setelah menjadi guru, dan pengembangan diri para guru.
Selanjutnya, pengembangan kompetensi guru belum ada standar yang jelas di LPTK, tingkat kelulusan secara nasional belum baik, dan keteladanan guru yang perlu ditingkatkan, serta peran LPTK sebagai pusat pengembangan model pembelajaran transformatif yang berkelanjutan, reposisi kurikulum LPTK, serta pembelajaran transformatif masuk ke kurikulum berbasis hasil output base education (OBE).
Baca juga: LPTK ajukan revitalisasi pendidikan profesi guru
Baca juga: LPTK diharapkan hasilkan guru dengan semangat memerdekakan siswa
“Revitalisasi LPTK tidak cukup hanya menambahkan fasilitas pembelajaran. Ada isu kemudahan memberikan izin untuk pembukaan LPTK, ada lebih dari 1.578 LPTK, namun yang resmi ada 12 LPTK. Standarisasi dan pola evaluasi yang bisa mencakup lintas kementerian belum ada," ungkap Wayan Lasmawan.
Saat ini di Indonesia terdapat 12 LPTK, meliputi Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Negeri Manado.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025