Sekolah Rakyat Rintisan di Jepara siap menampung 100 siswa

2 months ago 19

Jepara (ANTARA) - Bupati Jepara Witiarso Utomo menyatakan Sekolah Rakyat (SR) Rintisan yang menempati Balai Latihan Kerja (BLK) Pecangaan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah siap menampung 100 calon siswa tahap pertama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

"Nantinya 100 calon siswa yang dimulai tahun ajaran 2025/2026 ini akan dibagi menjadi empat rombongan belajar (rombel). Rinciannya dua rombel untuk SD, serta jenjang SMP dan SMA masing-masing satu rombel," ujarnya didampingi Kepala Dinsospermades Jepara Edy Marwoto saat mengunjungi rumah calon siswa SR Rintisan di Desa Ngeling, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Rabu.

Ia mengungkapkan, sesuai arahan Menteri Sosial calon siswanya didatangi langsung untuk memastikan jika mereka benar-benar tidak mampu dan sesuai kriteria yang ditetapkan Presiden Prabowo.

Rumah yang dikunjungi yakni milik Rusmi, warga RT 6 RW 1 Desa Ngeling. Anak perempuan Rusmi yang bernama Mirza Ramadhani (7) dan dua kakaknya merupakan calon siswa SR Rintisan di Jepara. Anak kedua Rusmi tercatat masih kelas 5 SD, sedangkan anak pertamanya baru lulus SMP dan berniat melanjutkan ke jenjang SMA.

SR Rintisan tersebut juga direncanakan untuk menampung anak jalanan atau anak punk yang kerap terlihat beraktivitas di wilayah Jepara.

Saat ini, kata Wiwid, pihaknya terus melakukan verifikasi untuk memastikan layak tidaknya anak-anak calon siswa SR tersebut.

Baca juga: Mensos sebut Sekolah Rakyat juga sasar anak komunitas adat terpencil
Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat tahap pertama dimulai serentak 14 Juli 2025

"Kita asesmen terlebih dahulu. SR ini tidak memandang usia, jadi semisal umurnya sudah 15 tahun, masuk SD juga bisa, termasuk anak punk itu. SR ini memang diproyeksikan untuk memutus mata rantai kemiskinan sesuai cita-cita Presiden Prabowo," ujarnya.

SR di BLK Pecangaan, kata dia, merupakan rintisan karena lokasi usulan pembangunan SR di Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakisaji, Jepara, baru masuk tahap penyusunan bestek gambar kerja detail (detail engineering design/DED) yang ditargetkan rampung September 2025.

Untuk peletakan batu pertamanya dijadwalkan Oktober 2025. Sedangkan operasionalnya dijadwalkan pada tahun ajaran 2026/2027. Jika sudah beroperasi, maka SR Rintisan di BLK Pecangaan juga akan dipindah ke Suwawal Timur.

Sementara itu, kondisi rumah Rusmi lantainya berupa plester kasar dan tidak dilengkapi perabot elektronik. Rusmi tinggal di rumah itu bersama tiga anak dan ibunya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rusmi menjadi buruh pemintal tenun troso. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang bangunan di Cirebon, Jawa Barat.

Rusmi mengaku bersyukur lantaran anaknya bisa melanjutkan pendidikan tanpa biaya alias gratis, sehingga membantu dirinya yang memang secara penghasilan tergolong kurang mampu.

"Terima kasih. Senang sekali karena pendidikan anak saya dijamin pemerintah," ujarnya.

Baca juga: Semua jenjang pendidikan Sekolah Rakyat akan gunakan tablet
Baca juga: Calon kepala Sekolah Rakyat bagikan kisah yang memupuk optimisme

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |