Sekolah Rakyat di Bali tumbuhkan nasionalisme sambut HUT RI

1 month ago 11
Selain nasionalisme, juga memberikan pendidikan karakter, melatih kerja sama, sportivitas, dan fokus pada tujuan

Tabanan, Bali (ANTARA) -

Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 17 Tabanan, Bali, menumbuhkan jiwa nasionalisme dan kebersamaan melalui aneka lomba menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).

“Selain nasionalisme, juga memberikan pendidikan karakter, melatih kerja sama, sportivitas, dan fokus pada tujuan,” kata Kepala Sekolah SRMP 17 I Putu Jaya Negara di Desa Banjar Anyar, Kabupaten Tabanan, Sabtu.

Sehari menjelang peringatan HUT RI pihaknya mengajak 75 peserta didik mengikuti lomba yang diadakan di aula Sentra Mahatmiya Bali yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).

Para pelajar tersebut nampak antusias mengikuti perlombaan seperti estafet bola, estafet air, rantai karet, lomba pidato kemerdekaan, joget balon, hingga lomba makan kerupuk.

Baca juga: Kementerian PU edukasi pelajar Sekolah Rakyat di Bali pilah sampah

Dengan mengenakan seragam sekolah berwarna merah, mereka membawa Bendera Merah Putih dan wajah pada bagian pipi yang ditempel pernak pernik bendera mini.

Beberapa perwakilan kelas kemudian mengikuti lomba tersebut yang seluruhnya memiliki tujuan pengembangan diri dan mencintai Tanah Air.

Lomba estafet bola misalnya melatih anak-anak untuk kerja sama, fokus, hingga kekompakan. Selain itu lomba makan kerupuk melatih fokus, kecermatan, kecepatan, dan kekuatan fisik.

Beberapa pelajar lainnya memberikan semangat kepada rekannya diiringi instrumen musik yang menghibur.

Baca juga: Menteri PANRB cek layanan Sekolah Rakyat saat kunjungi SRMP 17 Tabanan

“Seru sekali, kaki saya sampai pegal dan suara juga serak karena semangat,” kata pelajar I Komang Lanang Radika Putra usai mengikuti lomba makan kerupuk.

SRMP 17 Tabanan saat ini menjadi satu-satunya Sekolah Rakyat di Bali, sebagai salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Sekolah itu menampung pelajar dari keluarga ekonomi tidak mampu yang terdiri dari 36 perempuan dan 39 laki-laki masing-masing dari Kabupaten Tabanan (61), Kabupaten Buleleng (7), Denpasar (4) dan Kabupaten Badung (3).

Saat ini peserta didik mengikuti masa kurikulum persiapan setelah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 14 Juli 2025.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Bali optimalkan ketersediaan guru

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |