Satgas Madago Raya Polda Sulteng bantu penanganan usai gempa Poso

1 month ago 6

Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) membantu penanganan pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8).

Kasatgas III Preventif Operasi Madago Raya Polda Sulteng Kombes Pol. Kurniawan Tandi Rongre di Poso, Senin, mengatakan personel Satgas Operasi Madago Raya bergerak cepat dalam membantu warga terdampak gempa.

"Kami bergerak cepat melakukan penanganan di titik terdampak gempa, khususnya membantu masyarakat yang membutuhkan evakuasi serta mendirikan posko darurat," katanya.

Kurniawan yang juga Komandan Satuan Brimob Polda Sulteng ini mengatakan personel dari Pos Kamtibmas Tabalu dan Pos Kamtibmas Masamba bersama personel Kompi 1 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulteng langsung diterjunkan ke lokasi terdampak.

Ia menekankan bahwa prioritas utama adalah memastikan keselamatan warga, termasuk membantu proses evakuasi korban, pendataan kerusakan rumah, serta penyaluran bantuan darurat.

Selain mengevakuasi warga, personel Satgas III Preventif juga mendistribusikan bantuan logistik berupa sembako, serta kebutuhan dasar lainnya kepada masyarakat yang mengungsi di titik pengungsian sementara.

Ia melanjutkan beberapa tenda darurat juga mulai didirikan untuk menampung warga. Pihaknya, kata dia, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, serta instansi terkait lainnya dalam penanganan pasca gempa.

"Kehadiran aparat di lapangan menjadi bagian dari komitmen Polri untuk selalu berada di garda terdepan membantu masyarakat. Sinergi ini sangat penting agar masyarakat bisa segera pulih dari dampak bencana ini," ujarnya.

Ia mengatakan hingga saat ini, pemantauan terus dilakukan di beberapa titik lokasi terdampak gempa di Poso Pesisir. Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan.

Baca juga: Pemprov Sulteng gratiskan pengobatan korban gempa Poso

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi 10 gempa susulan setelah gempa berkekuatan 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu pukul 05.36 WIB.

Gempa magnitudo 6,0 dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,27° lintang selatan 120,75° bujur timur, atau tepatnya terletak di laut pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

BPBD Sulteng melaporkan sembilan desa terdampak akibat gempa tersebut. Tujuh desa terdampak berada di Kecamatan Poso Pesisir yakni Desa Masani, Desa Tokorondo, Desa Towu, Desa Pinedapa, Desa Lape, Desa Tangkura dan Desa Patiwunga. Sementara dua desa di Kecamatan Poso Pesisir Utara yakni Desa Kilo dan Desa Maranda.

Desa Masani satu gereja terdampak, dan 433 jiwa mengungsi terdiri dari 31 lansia, 23 balita, 5 disabilitas. Di Desa Tokorondo dua rumah rusak ringan. Desa Towu satu rumah rusak ringan, empat rumah rusak berat. Desa Pinedapa masih dalam pendataan.

Selanjutnya Desa Lape delapan rumah rusak ringan. Desa Tangkura lima rumah rusak berat, sembilan rumah rusak ringan, dua gereja rusak ringan dan satu SD rusak berat. Desa Patiwunga dua rumah rusak berat. Kemudian Desa Kilo satu unit rumah rusak ringan dan Desa Maranda empat rumah rusak ringan.

Total 35 rumah rusak yakni 11 rusak berat dan 24 rusak ringan. Selain itu, empat fasilitas umum rusak yakni tiga gereja dan satu sekolah dasar.

Baca juga: PLN pulihkan sistem kelistrikan terdampak gempa di Poso

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |