Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, NTT melaporkan bahwa sebanyak 181 warga di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang berbatasan dengan Timor Leste mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di daerah itu.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra dari Ibu Kota Kabupaten TTU, Kefamenanu, Kamis mengatakan, 181 warga perbatasan itu terdiri dari 88 orang laki-laki dan 93 orang perempuan.
"Kami berkomitmen menghadirkan pelayanan yang humanis dan berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat, termasuk di wilayah perbatasan," katanya.
Putu Agus menilai bahwa negara harus hadir untuk memastikan setiap warga memiliki akses yang sama terhadap dokumen perjalanan yang sah.
Baca juga: Kemenkes akan ubah sistem rujukan BPJS demi efisiensi layanan
Karena itu melalui Imigrasi Atambua, pihaknya memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga di perbatasan itu.
Selain memberikan pelayanan kesehatan gratis, Imigrasi Atambua juga memberikan pelayanan Eazy Paspor bagi warga di daerah itu.
Hal ini, ujar dia, untuk menjawab kebutuhan warga perbatasan akan layanan dokumen perjalanan yang cepat, mudah, dan terjangkau.
"Layanan Eazy Paspor non-elektronik ini merupakan langkah strategis yang telah mendapat persetujuan Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi NTT, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat perbatasan yang belum mampu memenuhi tarif PNBP paspor elektronik," tambah dia.
Baca juga: Pemkot Makassar dan TNI AL kolaborasi majukan layanan kesehatan modern
Dia menambahkan, selain memberikan layanan keimigrasian, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya mitigasi perlintasan ilegal menjelang libur akhir tahun di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste.
Melalui penguatan pelayanan dan pengawasan, diharapkan masyarakat terdorong untuk memiliki dokumen perjalanan yang sah sehingga keamanan dan ketertiban di daerah perbatasan dapat terjaga.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo ketika dihubungi menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
Menurutnya, layanan imigrasi di wilayah TTU sangat membantu masyarakat yang sebelumnya harus menempuh perjalanan sekitar 80 kilometer ke Kantor Imigrasi Atambua hanya untuk membuat paspor.
Baca juga: Pemkab Cirebon: Program CKG bantu perluas layanan kesehatan
“Kegiatan ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya masyarakat, tetapi juga memberi dampak positif bagi perekonomian lokal. Kami berharap program seperti ini terus berlanjut,” katanya.
Dia juga mengatakan pelayanan kesehatan gratis yang dilakukan juga sangat membantu warga di daerah perbatasan itu.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Imigrasi NTT, Arvin Gumilang mengatakan Eazy Paspor adalah bentuk nyata transformasi pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat di lapangan.
"Kanwil akan terus mendukung inisiatif yang membuat layanan imigrasi semakin inklusif dan mudah dijangkau,” ujarnya.
Baca juga: Komite III DPD RI dorong penguatan layanan RSUP Papua Barat
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































