Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memastikan program revitalisasi satuan pendidikan serta perluasan digitalisasi pembelajaran tetap menjadi program prioritas pada tahun 2026 meski menghadapi keterbatasan anggaran.
Ia menegaskan revitalisasi satuan pendidikan merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang lebih layak serta sejalan dengan perkembangan zaman.
“Hanya mungkin yang sedikit berbeda, anggaran untuk tahun 2026 memang tidak sebesar tahun 2025 sehingga akan ada pengurangan sekolah sasaran, yang itu mungkin akan berdampak terhadap pelaksanaan revitalisasi pada tahun 2026,” kata Mendikdasmen Mu'ti dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh kepala daerah agar benar-benar memprioritaskan sekolah yang kondisi fisiknya sangat tidak layak untuk menjadi penerima manfaat program Revitalisasi Satuan Pendidikan.
Pasalnya, berkurangnya jumlah target sekolah penerima program revitalisasi satuan pendidikan tentu akan membuat proses seleksinya menjadi lebih ketat.
Untuk itu, ia pun meminta kepala daerah agar mengawasi dengan baik dan jujur semua usulan data serta kondisi sekolah yang ingin direvitalisasi.
“Sekolah penerima manfaat diprioritaskan untuk satuan pendidikan yang memang benar-benar memerlukan bantuan karena kondisinya yang sangat tidak layak untuk menjadi pendukung kegiatan pembelajaran yang bermutu,” ujarnya.
Ia menegaskan pihaknya akan terus memastikan dana yang diterima Kemendikdasmen dapat digunakan dengan akuntabel, efisien, dan transparan.
“Kami mohon dukungan untuk pengawasan dan pelaksanaannya, sehingga dana yang dihimpun dari masyarakat dan APBN digunakan dengan sebaik-baiknya. Tidak ada kebocoran, tidak ada penyalahgunaan,” tegas Mu’ti.
Baca juga: Marak penculikan, Mendikdasmen imbau sekolah awasi antar jemput siswa
Sementara untuk program digitalisasi pembelajaran, ia mengatakan telah mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar masing-masing satuan pendidikan dapat menerima sebanyak 3 buah interactive flat panel (IFP) pada tahun 2026.
Dengan kata lain, lanjutnya, setiap sekolah akan menerima peningkatan fasilitas digital untuk mendukung pembelajaran pada tahun 2026.
“Kalau sekarang kita kirimkan 1 IFP untuk 1 sekolah maka pada tahun depan sesuai arahan Bapak Presiden akan dikirimkan 3 IFP untuk masing-masing satuan pendidikan," ujar Mu'ti.
Ia menambahkan program digitalisasi pembelajaran itu pun mencakup empat komponen utama, yakni penyediaan panel interaktif (interactive flat panel), pengadaan laptop, pelatihan guru, serta pengembangan bahan ajar digital.
Baca juga: 78 persen masyarakat nilai baik PHTC revitalisasi sekolah
Baca juga: Wamendikdasmen beri semangat jujur gembira pantau hari ketiga TKA
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































