Balikpapan (ANTARA) - Tim SAR gabungan dari berbagai unsur hingga kini masih mencari Izmael Abraham (6 tahun), anak yang diduga tenggelam di perairan belakang Apartemen Borneo Bay, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, setelah sebelumnya bermain dengan keluarganya di teras apartemen.
Korban dilaporkan hilang pada Minggu malam, 11 Mei 2025 sekira pukul 19.00 Wita, saat bermain bersama keluarganya di teras apartemen, tanpa disadari, korban menghilang dari pantauan yang diduga mengarah ke laut di belakang bangunan.
"Laporan resmi kami terima melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan pada Senin, 12 Mei, pukul 18.20 Wita," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan Dody Setiawan di Balikpapan, Selasa.
Mendapat laporan itu, Tim Rescue KPP Balikpapan segera bergerak ke lokasi pukul 18.40 Wita, kemudian tiba di lokasi pukul 19.10 Wita dan langsung berkoordinasi dengan unsur potensi SAR yang terlibat.
Baca juga: SAR Samarinda temukan korban longsor dua selamat dan dua meninggal
Sebelumnya, saat pencarian hari pertama, penyisiran dilakukan menggunakan dua perahu karet dari Basarnas dan BPBD, dengan jangkauan 800 meter ke arah timur dan barat dari lokasi dugaan kejadian. Operasi dihentikan sementara pada pukul 23.30 Wita dengan hasil nihil.
Kemudian, pencarian dilanjutkan Selasa pagi tadi pukul 07.00 Wita dengan perluasan area hingga 2 nautical mil persegi. Sementara Tim SAR gabungan dibagi menjadi empat search and rescue unit (SRU) atau empat regu.
Rinciannya adalah SRU 1 yang merupakan rubber boat Basarnas, melakukan penyisiran di wilayah timur laut, SRU 2 yang merupakan rubber boat BPBD Kota Balikpapan, melakukan penyisiran di area barat daya.
Kemudian SRU 3 yang merupakan Tim Darat, menyisir area parkiran baru yang belum digunakan, sedangkan SRU 4 yang juga Tim Darat, melakukan pencarian di sepanjang turap di sisi belakang apartemen.
Baca juga: Tim gabungan evakuasi korban tertimbun longsor di Samarinda
Selain pencarian langsung, katanya, pemantauan rekaman CCTV juga terus dilakukan untuk melacak keberadaan terakhir korban sebelum hilang.
Sementara Komandan Regu (Danru) Tim SAR Gabungan, Iwan Agus menyampaikan bahwa pencarian dilakukan secara maksimal dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada.
"Kami terus berupaya semaksimal mungkin. Pembagian tim menjadi empat SRU bertujuan memperluas jangkauan pencarian, baik di laut maupun di darat. Pengecekan melalui pemantauan CCTV juga terus kami lakukan untuk mempersempit area pencarian,” kata Iwan.
Ia menyatakan bahwa cuaca di lokasi relatif mendukung meski berawan. Sementara tantangan terbesar yang dihadapi adalah tidak adanya saksi mata dan ketidakpastian lokasi jatuhnya korban, namun pihaknya tetap optimistis.
Baca juga: Tim SAR Belitung temukan tubuh pemancing hilang di Sungai Manggar
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025