Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Assyafi’iyyah, Duri Sawoo, Kabupaten Ponorogo menggelar shalat gaib untuk korban meninggal dalam peristiwa runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Shalat gaib dilaksanakan di Masjid Ponpes Assyafi’iyyah, Rabu, usai salat dzuhur berjamaah dengan imam sekaligus pengasuh ponpes KH Samuri Yusuf.
Baca juga: NU Care-LazisNU salurkan santunan Rp100 juta untuk Ponpes Al Khoziny
Baca juga: Baznas salurkan bantuan Rp300 juta ke ponpes ambruk di Sidoarjo
"Kurang lebih ada 1.400 santri mulai tingkat MI hingga MTs yang bersama-sama melaksanakan shalat gaib untuk para korban tragedi di Pondok Al-Khoziny," kata KH Samuri Yusuf usai kegiatan.
Selain shalat gaib, santri dan para pendidik juga melaksanakan doa bersama dengan membaca tahlil untuk mendoakan korban yang meninggal.
KH Samuri Yusuf berharap seluruh korban yang belum ditemukan segera dapat dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan yang mengalami luka-luka segera diberi kesembuhan.
"Ini bentuk solidaritas kami sesama pondok pesantren, khususnya sesama umat Islam. Semoga semuanya dipermudah dan diberi keselamatan," ujarnya.
Ia menyampaikan pesan takziah kepada keluarga korban yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan keikhlasan.
Menurutnya, korban yang meninggal saat menunaikan ibadah dan menuntut ilmu insya Allah wafat dalam keadaan syahid.
"Semoga mereka mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT, dan keluarga diberi kekuatan menghadapi ujian ini," katanya.
Baca juga: Basarnas kembali evakuasi dua korban runtuhan Ponpes Al Khoziny
Sebagai informasi, bangunan tiga lantai Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo runtuh pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat ratusan santri tengah melaksanakan shalat asar di mushalla lantai satu.
Data sementara menyebutkan ada sekitar 140 santri menjadi korban. Dari jumlah itu, 102 santri berhasil dievakuasi, sementara 38 lainnya dilaporkan masih terjebak di bawah reruntuhan.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.