Jakarta (ANTARA) - Unggulan No.1 Aryna Sabalenka dan unggulan No.3 Iga Swiatek difavoritkan untuk bertemu di semifinal Cincinnati Open, namun unggulan No.9 Elena Rybakina menciptakan skenario berbeda dengan mengalahkan petenis No.1 dunia itu pada perempat final, Jumat (15/8) waktu setempat atau Sabtu WIB.
Kemenangan cepat dan meyakinkan Rybakina 6-1, 6-4 atas Sabalenka membuka peluang langka untuk meraih kemenangan beruntun atas dua pemain paling dominan, sementara Swiatek lebih dulu mengamankan tempat di empat besar dengan kemenangan 6-3, 6-4 atas unggulan No. 28 Anna Kalinskaya.
Menurut catatan WTA, dalam sembilan pertandingan sebelumnya melawan Rybakina, Swiatek unggul tipis 5-4.
Setelah mengalami beberapa turbulensi di penghujung 2024, Swiatek kembali ke performa terbaiknya dan siap untuk kembali bersaing di posisi No. 1.
Gelar di Wimbledon memang mengejutkan, tetapi setelah mengalahkan Kalinskaya dengan mudah -- yang belum pernah ia kalahkan -- Swiatek lolos ke semifinal ketiganya dalam tujuh percobaan di Cincinnati.
Kemenangan di sana akan menjadi langkah lain menuju puncak dunia tenis, membawa Swiatek ke final WTA 1000 pertamanya dalam 15 bulan -- ketika ia mengalahkan Sabalenka di Roma.
Dalam perjalanannya, Swiatek menang walkover di babak ketiga ketika Marta Kostyuk mengundurkan diri karena cedera pergelangan tangan yang berkepanjangan. Dalam tiga pertandingan yang telah ia mainkan, Swiatek hanya kalah 19 gim.
Baca juga: Alcaraz bangkit tundukkan Rublev untuk capai semifinal Cincinnati
Sementara itu, sebelum bertemu Sabalenka, Rybakina bermain tiga set melawan Renata Zarazua, Elise Mertens, dan Madison Keys.
Rybakina memulai musim ini dengan keunggulan head to head 4-2 atas Swiatek, tetapi kalah di ketiga pertandingan tahun ini, yaitu di United Cup di Australia, di Doha, dan Roland Garros.
Setelah mengalahkan petenis No. 1 dunia Sabalenka, Rybakina mencatatkan menang-kalah 10-2 di lapangan keras. Dua kekalahan tersebut dialami ketika berhadapan dengan Leylah Fernandez dan Victoria Mboko, yang pada akhirnya menjadi juara semifinal Washington, D.C. dan Montreal.
Selama lima tahun terakhir, Rybakina telah meraih tujuh kemenangan melawan petenis nomor 1 dunia, mengalahkan Swiatek empat kali dan Sabalenka tiga kali. Tak ada petenis lain yang mencatatkan kemenangan lebih banyak dalam rentang tersebut.
Sebelumnya, Rybakina kalah tujuh kali dari 11 pertemuan dengan Sabalenka. Kali ini, ia tampil fokus, penuh tekad, dan ulet, menang hanya dalam 74 menit.
Rybakina melepaskan 11 ace dan hanya melakukan satu kesalahan ganda. Sabalenka memiliki lima peluang break point namun gagal mengonversi satu pun peluang tersebut.
Baca juga: Shelton incar kemenangan dari Zverev pada perempat final Cincinnati
Baca juga: Sinner tundukkan Auger-Aliassime untuk capai semifinal Cincinnati
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
