Rupiah melemah terbatas karena BI pangkas suku bunga

2 months ago 21
melemah sebesar 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.287 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.

Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah secara terbatas menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) ke level 5,25 persen.

“Dalam RDG (Rapat Dewan Gubernur) BI, BI memutuskan untuk memotong suku bunga 25 bps ke level 5,25 persen, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Josua Pardede kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Selain itu, suku bunga deposit facility diputuskan juga turun sebesar 25 bps menjadi pada level 4,5 persen.

Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 6 persen.

Besok, kurs rupiah berpotensi melemah terbatas sejalan dengan risiko kenaikan inflasi produsen Amerika Serikat (AS).

Pelemahan mata uang Indonesia sendiri dinilai akan terbatasi oleh potensi inflow di pasar keuangan domestik pasca-pemotongan suku bunga.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh faktor global, yakni indeks dolar AS yang kembali menguat.

“Sementara dari domestik, pasar obligasi negara masih dalam tekanan karena meningkatnya kekhawatiran melebarnya defisit transaksi berjalan akibat tarif Presiden Trump,” ujar dia.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah sebesar 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.287 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.288 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.281 per dolar AS.

Baca juga: BI: Rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen menjaga stabilitas

Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi

Baca juga: Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.270 per dolar AS

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |