Merantau untuk Sekolah Rakyat, Dzaki bertekad bantu ekonomi keluarga

2 hours ago 3
Yang daftarin mama, masuk Sekolah Rakyat buat bantu perekonomian keluarga

Jakarta (ANTARA) - Suasana riuh mewarnai kunjungan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 20 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Selasa, yang langsung membawa kepercayaan diri bagi para anak didik.

Bukan sekadar kunjungan formal, Gus Ipul juga berinteraksi bersama para siswa, salah satunya Muhammad Dzaki Ansari (13) yang rela merantau sejauh 65 km dari tempat tinggalnya, Kabupaten Tanah Laut, demi meraih mimpi di Sekolah Rakyat untuk memperbaiki perekonomian keluarganya.

Saat maju dan berdialog dengan Mensos, Dzaki mengaku memilih Sekolah Rakyat sebagai bagian jalan hidupnya atas dorongan sang ibu.

Baca juga: Kemensos latih wali asuh-asrama Sekolah Rakyat agar jauhi petundungan

"Yang daftarin mama, masuk Sekolah Rakyat buat bantu perekonomian keluarga," katanya sembari menahan tangis.

Putra daerah tersebut merupakan lulusan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Tanah Laut. Takdirnya berlabuh di Sekolah Rakyat bermula dari ulah sang ayah yang menikah lagi.

Sang ayah meninggalkan Dzaki bersama ibu serta dua saudara kandungnya. Peran sang ibu pun kini menjadi tulang punggung keluarga.

"Mama kerja sampingan bantu-bantu orang," ucap Dzaki.

Baca juga: Mensos: 52 persen hasil CKG siswa Sekolah Rakyat perlu periksa lanjut

Kondisi inilah yang memperkuat tekadnya untuk terus sekolah hingga kuliah. Ia pun berniat mengangkat derajat perekonomian keluarga dari jalur pendidikan.

Meski selama ini hidup dalam keterbatasan, Dzaki menyimpan cita-cita besar, yaitu menjadi tentara. Ia yakin dengan disiplin dan belajar sungguh-sungguh, impian itu bisa diraih.

Bagi Dzaki, sekolah bukan sekadar ruang belajar. Ia menjadikannya jalan untuk mengubah nasib, menjemput masa depan, dan yang terpenting mengangkat derajat ibunda tercinta.

Ketika Gus Ipul menanyakan pelajaran favoritnya, Dzaki dengan semangat menjawab, "Bahasa Inggris!".

Baca juga: Mensos ingatkan bahaya perundungan-intoleransi di Sekolah Rakyat

Saat diminta menunjukkan kemampuannya, ia sempat salah menyebutkan kalimat. Namun, bukannya malu, ia malah mendapat motivasi langsung oleh Gus Ipul.

"Tidak apa-apa kalau salah, tidak usah takut. Awalnya karena tidak bisa, maka belajar. Nanti guru-guru akan membimbing," ujar Gus Ipul penuh kehangatan.

Pesan itu semakin meneguhkan langkah Dzaki untuk terus memacu semangat menyelesaikan pendidikan di Sekolah Rakyat.

Dzaki termasuk beruntung karena menjadi salah satu dari ratusan anak-anak yang menaruh harapan di Sekolah Rakyat. Meski hidup dalam keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat berkat dukungan para guru yang telah digembleng dan diberdayakan untuk mendidik anak bangsa oleh Kemensos.

"Pokoknya semangat belajar, disiplin, Insyaallah cita-cita kalian tercapai," tutur Gus Ipul.

Baca juga: Realisasi anggaran program Sekolah Rakyat capai Rp788,7 miliar

Baca juga: Seleksi ketat, Mensos pastikan Sekolah Rakyat sulit disusupi titipan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |